Bisnis.com, JAKARTA – PT Reasuransi Nasional Indonesia menargetkan pertumbuhan premi dan laba bersih di kisaran 15% sepanjang 2018.
Edhie Mulyono, Direktur Utama PT Reasuransi Nasional Indonesia (Nasional Re), mengatakan pihaknya sepanjang tahun lalu membukukan premi bruto senilai Rp5,6 triliun atau bertumbuh sekitar 15,1% dibandingkan tahun sebelumnya.
Pada tahun ini, jelasnya, pihaknya melalui rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) diminta untuk tetap merealisasikan target pertumbuhan yang sama sehingga dapat mencapai target premi senilai Rp6,48 triliun.
“Dalam RKAP, diminta naik 15% untuk premi. Untuk laba juga sekitar 15%,” ujarnya seperti dikutip Bisnis.com, Senin (21/5/2018) malam.
Edhie menjelaskan sepanjang tahun sebenarnya pihaknya mematok target yang lebih signifikan. Namun, realisasi premi di industri asuransi yang masih jauh dari proyeksi juga berdampak pada realisasi pendapatan reasuransi pada 2017.
Kendati begitu, dia mengatakan pihaknya cukup berhasil pada tahun lalu sebab masih dapat membukukan pertumbuhan 15% untuk perolehan premi.
Baca Juga
“Tahun lalu itu kan pertumbuhan asuransi kan meleset, mestinya double digit, ternyata cuma terealisasi sekitar 5%. Padahal kami kan, sumbernya dari perusahaan asuransi,” jelasnya.
Edhie menjelaskan pada tahun lalu sekirat Rp638 miliar perolehan premi Nasional Re berasal dari sektor asuransi jiwa, selebihnya berasal dari asuransi kerugian. Pada tahun ini, jelasnya, pihaknya menargetkan pertumbuhan porsi pendapatan dari sektor asuransi jiwa.
Pasalnya, Edhie menegaskan bahwa pihaknya memiliki misi untuk berkontribusi lebih signifikan terhadap optimalisasi kapasitas reasuransi dalam negeri.
“Kami ingin menunjukkan keseriusan dalam menyerap premi dalam negeri. Kami harus siap dengan kapasitas, SDM juga,” ungkapnya.