Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perayaan Idulfitri, BI Siapkan Uang Tunai Rp188,2 Triliun

Sesuai pola musiman, Bank Indonesia memperkirakan adanya peningkatan kebutuhan uang kartal menjelang Hari Raya Idulfitri 2018.
Ilustrasi penukaran uang menjelang Lebaran/Antara-Muhammad Adimaja
Ilustrasi penukaran uang menjelang Lebaran/Antara-Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA – Sesuai pola musiman, Bank Indonesia memperkirakan adanya peningkatan kebutuhan uang kartal menjelang Hari Raya Idulfitri 2018.

Deputi Gubernur BI Rosmaya Hadi menyebutkan kebutuhan uang tunai secara nasional diperkirakan meningkat sebesar 15,3% menjadi Rp188,2 triliun dibandingkan dengan 2017 sebesar Rp163,2 triliun.

Dia mengatakan layanan penukaran uang kecil periode Ramadan dan Idulfitri selalu diiringi dengan peningkatan permintaan uang tunai, kendati BI sudah mendorong gerakan nasional nontunai.

“Rata-rata dalam 5 tahun terakhir outflow pada periode ini mencapai 25%. Tahun ini ada peningkatan 13% dari tahun lalu menjadi Rp188,2 triliun,” katanya usai kunjungan pelayanan penukaran uang pecahan kecil di kawasan lapangan IRTI Monas, Jakarta, Rabu (23/5/2018).

Penukaran uang tersebut diikuti oleh 15 bank, antara lain Bank BCA, Bank Jabar Banten, Bank BNI, Bank BNI Syariah, Bank BRI, Bank BSM, Bank BTN, Bank Cimb Niaga, Bank DKI, Bank Mandiri, Bank Maybank, Bank Mega dan Bank Permata.

Menurut Rosmaya, ada 1.000 titik layanan penukaran uang di seluruh Indonesia. Khusus di wilayah Jabodetabek, BI membuka layanan penukaran di 160 titik, salah satunya di kawasan IRTI Monas yang akan dibuka sampai H-3 Lebaran.

Setelah itu,  penukaran uang akan digerakkan menuju titik jalur mudik seperti kawasan rest area di jalur tol serta di kantor-kantor bank daerah.

“Untuk menjamin ketersediaan uang tunai, BI menggerakkan 46 kantor pewakilan yang serentak akan melayani masyarakat untuk penukaran uang. Upaya lainnya seluruh kawntor perwakilan akan melakukan distribusi, misalnya berupa kas keliling ke tempat-tempat yang ramai seperti pasar serta distribusi di daerah terdepan, terluar dan terpencil,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper