Bisnis.com, JAKARTA - PT Reasuransi Syariah Indonesia optimistis dapat membukukan kontribusi sekitar Rp480,70 miliar - Rp489,44 miliar sepanjang 2018 atau tumbuh sebesar 10%-12% dari realisasi tahun lalu sebesar Rp437 miliar.
Direktur Utama Reindo Syariah A Sya'roni menyampaikan, perseroan berhasil membukukan kontribusi sepanjang tahun lalu sebesar Rp437 miliar atau bertumbuh 10% dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya. Adapun, aset bertumbuh 23% menjadi Rp792 miliar.
Sementara itu, dana tabarru bertumbuh 13% menjadi Rp192 miliar dan ekuitas bertumbuh 17% menjadi Rp258 miliar. Adapun, laba perseroan hanya bertumbuh 3,5% menjadi Rp42,5 miliar pada tahun lalu.
Dia menjelaskan laba hanya bertumbuh 3,5% karena perseroan melakukan spin off pada 2016 serta adanya pencadangan ujrah.
"Akibatnya laba kami hanya bertumbuh 3,5% tahun lalu," katanya usai menerima penghargaan Karim Award 2018 pada Senin (4/6/2018).
Hari itu, Reindo Syariah memperoleh tiga penghargaan sekaligus yakni The Best Full Fledge Islamic Reinsurance, The Best in Contribution Growth Islamic Reinsurance, dan The Best Profitable Investment Islamic Reinsurance.
Baca Juga
Dia optimistis dapat merealisasikan target yang telah dipasang kendati tahun ini merupakan tahun politik. Meski demikian, diakuinya, perseroan juga menghadapi tantangan penjualan kendaraan bermotor yang belum sepenuhnya pulih dan penjualan properti yang menurun.
Di samping itu, industri asuransi jiwa mulai menaikkan retensi sendiri seiring dengan pertumbuhan industri asuransi jiwa, sehingga kontribusi kepada reasuransi menurun. Reasuransi jiwa berkontribusi sebesar 70% terhadap total kontribusi (premi) perseroan. Adapun, 30% lainnya berasal dari reasuransi umum.
"Dari tahun ke tahun mulai dari divisi sampai spin off pada 2016, kinerja dari sisi pertumbuhan hampir seluruhnya telah mencapai target," imbuhnya.