Bisnis.com, JAKARTA — Penyaluran pembiayaan oleh unit usaha syariah PT Bank CIMB Niaga Tbk. (CIMB Niaga Syariah) mencatatkan pertumbuhan pembiayaan yang signifikan pada awal tahun ini. Hal ini juga disebabkan oleh strategi perseoran yang mengedepankan program syariah first.
Direktur Perbankan Syariah CIMB Niaga Pandji P. Djajanegara mengatakan per Maret 2018, pembiayaan syariah naik dari Rp11 triliun menjadi Rp17,4 triliun, tumbuh 58,5% secara year on year (yoy).
“Kami ada program Syariah First di mana marketing kami umumnya menawarkan produk syariah terlebih dahulu kepada nasabah. Hal ini yang membuat portofolio kami menanjak dengan cukup cepat,” katanya kepada Bisnis, Kamis (6/6).
Sepanjang 2017, lanjutnya, CIMB Syariah mencatatkan pertumbuhan pembiayaan sebesar Rp6,5 triliun dengan komposisi share of book syariah sebesar 9%. Untuk tahun ini, perseoran menargetkan pembiayaan syariah dapat tumbuh di atas itu.
“Target 2018 harus tumbuh lebih besar dari pertumbuhan 2017. Kalau tahun 2017 share of book syariah [portfolio syariah dibagi portfolio bank secara keseluruhan] adalah 9% maka tahun ini target adalah 13%,” katanya.
Adapun dari segi penyaluran kredit konvensionalnya pada Maret 2018, CIMB justru mencatatkan penurunan tipis 0,55% menjadi Rp159,24 triliun dari sebelumnya Rp160,12 triliun. Menurutnya hal itu bukan merupakan imbas dari program Syariah First melainkan pola musiman saja.
“Kalau untuk turunnya konvensional lebih banyak disebabkan karena seasonal saja saya kira,” imbuhnya.