Bisnis.com, JAKARTA-Permintaan Kredit Modal Kerja (KMK) PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BTN) sepanjang semester I/2018 meningkat secara signifikan.
Direktur BTN Iman Nugroho Soeko mengatakan, sebagai bank yang fokus pada kredit perumahan, permintaan KMK yang dominan adalah kredit konstruksi. Sampai Mei 2018, pertumbuhan kredit konstruksi mencapai 16,8% secara year on year (yoy).
"Demand-nya memang sangat tinggi. Bulan Mei tumbuh 16,8% year on year. Kalau posisi Mei dibanding akhir tahun lalu tumbuh 5,5%," katanya kepada Bisnis, Selasa (3/7).
Iman berharap akhir tahun ini pertumbuhan kredit konstruksi bisa semakin tinggi mengingat BI bakal melonggarkan aturan Loan to Value (LTV) Agustus mendatang.
Cara BTN menggenjot penyaluran kredit konstruksi yaitu dengan tidak hanya mencakup kredit pemilikan rumah atau KPR tetapi merambah pendanaan untuk pembangunan hunian
Berdasarkan laporan kinerja perseroan per kuartal I/2018, emiten berkode saham BBTN tersebut membukukan total penyaluran kredit Rp202,50 triliun. Sebesar 90,09% dari portofolio ini merupakan pendanaan ke sektor properti
Baca Juga
Selama tiga bulan pertama tahun ini, kredit konstruksi BTN mencapai Rp27,03 triliun atau tumbuh sekitar 17,85% (yoy). Realisasi nilai pinjaman yang disalurkan perseroan ini mengambil porsi sekitar 13,35% dari total portofolio kredit.