Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adira Finance Salurkan Rp21,7 Triliun Hingga Juli 2018

PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. menyalurkan pembiayaan baru senilai Rp21,7 triliun hingga Juli 2018. Direktur Utama Adira Finance Hafid Hadeli mengatakan, angka tersebut meningkat secara 18% secara tahunan dibandingkan Juli 2017.
Adira Finance. /Bisnis.com
Adira Finance. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. menyalurkan pembiayaan baru senilai Rp21,7 triliun hingga Juli 2018. Direktur Utama Adira Finance Hafid Hadeli mengatakan, angka tersebut meningkat secara 18% secara tahunan dibandingkan Juli 2017.

"Sampai Juli 2018 pembiayaan baru kami tumbuh 18% dibandingkan tahun lalu," kata Hafid kepada Bisnis, Selasa (14/8/2018).

Hafid menjelaskan, kendaraan roda dua masih mendominasi total penyaluran pembiayaan hingga 54%. Sedangkan kendaraan roda empat menyumbang 44%, sisanya sebagian kecil atau 2% adalah durable goods.

Sepanjang tahun ini, anak usaha PT Bank Danamon Tbk. ini menargetkan pertumbuhan pembiayaan baru sebesar 5% hingga 10% dibandingkan realisasi sepanjang tahun lalu senilai Rp32,7 triliun.

Sementara itu, dalam gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS), Adira Finance berhasil membukukan 270 surat pemesanaan kendaraan atau SPK. Kendati meningkat signifikan dari perolehan di GIIAS tahun lalu sebesar 50 SPK, Hafid mengatakan kontribusinya masih kecil terhadap total pembiayaan baru Adira Finance.

Dari segi laba, sepanjang semester I/2018 Adira Finance diketahui mencatatkan laba bersih sebesar Rp874 miliar, atau tumbuh 28% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Kenaikan laba bersih didorong oleh pertumbuhan bunga sebesar 12% menjadi Rp5,2 triliun, akibat penyaluran baru yang lebih kuat. Hal itu juga didorong keputusan strategis yang lebih terdiversifikasi dalam pendanaan sehingga memberikan cost of fund lebih rendah, tercermin pada beban bunga yang turun 3% menjadi Rp2,0 triliun.

Pertumbuhan bunga itu menghasilkan pendapatan bunga bersih sebesar Rp3,2 triliun, naik 23% secara year-on-year.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper