Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Juli 2018, Pembiayaan MUF Tumbuh 14%

PT Mandiri Utama Finance atau MUF mengalami pertumbuhan penyaluran pembiayaan sebesar 14% sampai Juli 2018.
Presiden Direktur PT Mandiri Utama Finance (MUF) Stanley Setia Atmadja (kanan) berdiskusi dengan Finance Director Kuki Kadarisman, di sela-sela paparan publik di Jakarta, Rabu (14/3/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Presiden Direktur PT Mandiri Utama Finance (MUF) Stanley Setia Atmadja (kanan) berdiskusi dengan Finance Director Kuki Kadarisman, di sela-sela paparan publik di Jakarta, Rabu (14/3/2018)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - PT Mandiri Utama Finance atau MUF mengalami pertumbuhan penyaluran pembiayaan sebesar 14% sampai Juli 2018.

Direktur Utama MUF Stanley Setia Atmadja mengatakan, pada periode Januari hingga Juli 2018, perseroan mencatatkan total pembiayaan sebesar Rp4,43 triliun. 

 

"Sampai Juli 2018, pembiayaan baru kami tumbuh 14% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu," kata Stanley kepada Bisnis belum lama ini. 

 

Dia memerinci, pembiayaan baru tersebut didominasi oleh mobil baru senilai Rp1,86 triliun atau 41,92%. Sisanya yakni masing-masing motor baru Rp1,01 triliun atau 22,92%, mobil bekas Rp1,02 triliun atau 23,04% dan mobil bekas Rp537,36 miliar atau 12,10%. 

 

Sampai akhir tahun, anak usaha PT Bank Mandiri Tbk. tersebut menargetkan total pembiayaan senilai Rp8,6 triliun. Angka tersebut merupakan target revisi dari awalnya Rp10,1 triliun. 

 

Revisi target dilakukan pada awal semester II/2018 karena pihaknya saat ini tengah fokus pada perbaikan konsolidasi untuk menghasilkan pertumbuhan yang lebih signifikan di tahun-tahun mendatang. Hal tersebut berkaitan dengan tahun ini yang merupakan tahun ketiga MUF beroperasi. 

 

Stanley melanjutkan, untuk memenuhi target tersebut, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menggenjot pembiayaan di sektor produktif.

Saat ini dengan sinergi bersama induk usaha, pembiayaan di sektor produktif berkisar antara 10% hingga 15%. Samoai akhir tahun Stanley menargetkan angka tersebut dapat tumbuh hingga 20%. 

 

"Harusnya [pembiayaan produktif] minimum 20% sampai akhir tahun," ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper