Bisnis.com, JAKARTA — PT Mandiri Utama Finance (MUF) mencermati peningkatan rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) secara tahunan (year-on-year/YoY) setelah Lebaran tahun ini.
Corporate Secretary and Legal MUF Elisabeth Lidya Sirait menjelaskan rasio BOPO tercatat sedikit menurun apabila dibandingkan dengan posisi pada Februari 2025. Meski demikian dia menyebut perusahaan tetap memperhatikan dampak rasio ini. Menurut dia, rasio ini sejalan dengan langkah ekspansi jaringan kantor yang dilakukan perusahaan sejak awal tahun. Menurutnya, peningkatan BOPO tetap berada dalam batas wajar dan terkendali.
“Hal ini terjadi seiring peningkatan ekspansi jaringan kantor yang dilakukan MUF pada tahun ini. Meski demikian, rasio tetap berada dalam batas wajar dan terkendali,” kata Elisabeth kepada Bisnis pada Rabu (9/4/2025).
Lebih lanjut, Elisabeth menekankan bahwa peningkatan rasio BOPO juga mencerminkan komitmen perusahaan dalam menjaga kualitas layanan. MUF terus berupaya memperkuat proses verifikasi dan menambah sumber daya untuk memastikan pengalaman pembiayaan yang cepat dan andal.
Untuk menjaga stabilitas rasio BOPO ke depan, Elisabeth mengatakan MUF fokus pada efisiensi proses operasional. Hal itu dilakukan melalui pengelolaan sumber daya manusia (SDM) yang efektif serta penguatan teknologi, termasuk optimalisasi platform pembiayaan digital seperti MOAS dan mufapp.
“Kami juga melakukan otomatisasi proses internal guna menekan biaya dan mempercepat layanan,” imbuhnya.
Baca Juga
Elisabeth juga menyampaikan bahwa momentum Lebaran memberikan tantangan tersendiri dalam hal efisiensi operasional, mengingat tingginya lonjakan permintaan pembiayaan selama periode tersebut. Oleh karena itu, MUF secara rutin menyesuaikan strategi jangka pendek menjelang dan setelah Lebaran, seperti peningkatan kapasitas layanan pelanggan, fleksibilitas jam operasional, serta penguatan proses analisis kredit guna menjaga kualitas portofolio.
“Penyesuaian ini menjadi bagian dari pendekatan adaptif MUF agar tetap menjaga keseimbangan antara pertumbuhan bisnis dan efisiensi kinerja,” tandas Elisabeth.
Dari sisi kinerja, MUF mencatatkan hasil positif sepanjang kuartal I/2025 dengan total penyaluran pembiayaan mencapai Rp5,75 triliun, atau tumbuh 3,5% YoY dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pertumbuhan ini ditopang oleh sinergi berkelanjutan dengan Bank Mandiri dan Bank Syariah Indonesia (BSI), serta peningkatan permintaan pembiayaan jelang Lebaran. Program promosi khusus Ramadan dan Lebaran, serta partisipasi dalam berbagai expo mobil bekas, juga memberikan kontribusi signifikan. Dari sisi portofolio, segmen pembiayaan mobil baru masih menjadi tulang punggung MUF dengan kontribusi sekitar 53 persen dari total pembiayaan perusahaan.