Bisnis.com, JAKARTA - PT Sun Life Financial Indonesia mengalami pertumbuhan jumlah tertanggung pada semester I/2018.
Chief Marketing Officer, Shierly Ge mengatakan hingga Juni 2018 pihaknya mencatat jumlah tertanggung mencapai 1,08 juta. Angka tersebut tumbuh 12,6% dibandingkan periode yang sama 2017 sebesar 965.084 orang.
Sedangkan pada 2017 jumlah tertanggung Sun Life mengalami pertumbuhan sebesar 13%. "Meskipun jumlah tertanggung secara industri turun, kami masih tumbuh," kata Shierly kepada Bisnis, Selasa (28/8/2018).
Sebelumnya diketahui, jumlah nasabah tertanggung industri asuransi jiwa mengalami penyusutan pada semester I/2018. Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) hingga kuartal II/2018, jumlah tertanggung mencapai 53,27 juta jiwa, menurun 9% dibandingkan semester I/2017 sebesar 58,51 juta.
Tertanggung kumpulan mengalami penurunan lebih tajam dibandingkan perorangan, yakni susut 12,2% menjadi 35,84 juta orang dari sebelumnya 40,85 juta orang pada periode yang sama 2017. Sementara tertanggung perorangan tercatat berjumla 17,43 juta orang atau turun 1,3% dibandingkan Semester I/2017 sebesar 17,66 juta.
Shierly melanjutkan, kenaikan jumlah tertanggung yang dicapai perseroan menurutnya sejalan dengan pertumbuhan bisnis yang ditempuh dengan saluran multi distribusi. Selain mengalami pertumbuhan jumlah tertanggung, Sun Life telah memiliki 10.000 agen berlisensi yang diyakini akan terus meningkat seiring dengan pengembangan jalur distribusi keagenan yang ditempuh perseoran.
Baca Juga
Sampai akhir Juni 2018, total pendapatan premi baru Sun Life tercatat senilai Rp1,2 triliun. Capaian tersebut tumbuh 26% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, jika disatukan dengan pendapatan premi lanjutan atau renewal, angkanya menjadi Rp1,7 triliun atau meningkat 16% dibandingkan semester/I tahun lalu.