Bisnis.com, JAKARTA - PT Asuransi Jasa Indonesia atau Jasindo (Persero) meraup total pendapatan premi senilai Rp2,76 triliun hingga Juli 2018. Capaian tersebut tumbuh 14% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Direktur Jasindo Sahata L Tobing mengatakan, lini bisnis yang paling mendukung pertumbuhan pendapatan premi adalah asuransi aneka. Lini bisnis ini tumbuh hingga 40% sampai Juli 2018.
"[Asuransi] Aneka yang paling banyak [tumbuh]. Di dalamnya termasuk asuransi kesehatan, asuransi personal accident, asuransi mikro, dan lain-lain. Pertumbuhannya sampai dengan 40%," kata Sahata di Jakarta, Kamis (13/9/2018) malam.
Hingga akhir tahun, Jasindo menargetkan total pendapatan premi hingga Rp5,8 triliun. Sahata mengatakan, asuransi aneka masih akan menjadi penopang pertumbuhan premi perseroan hingga akhir tahun. Lini bisnis lain yang juga diharapkan berkontribusi pada pertumbuhan yakni asuransi kendaraan dan asuransi mikro.
Dia melanjutkan, saat ini porsi produk ritel dan korporasi Jasindo sudah hampir sama atau 50-50. Lini bisnis ritel dinilai masih memiliki potensi besar untuk tumbuh. Saat ini pihaknya tengah mengembangkan sejumlah produk ritel, sala satunya asuransi ritel pelabuhan.
"Produk [ritel] akan keluar banyak, produk pelabuhan akan keluar segera," katanya. Namun hingga akhir tahun porsi produk ritel diperkirakan menyusut menjadi 40% karena banyaknya renewal bussiness dari lini korporasi.