Bisnis.com, JAKARTA - PT Asuransi Jasa Indonesia atau Jasindo (Persero) melalui lini bisnis asuransi mikro, menargetkan sebanyak 100.000 nasabah dari produk asuransi nelayan.
Kepala Unit Usaha Pertanian dan Mikro Jasindo Ika Dwinita Sofa mengatakan, target tersebut didorong pula oleh Kantor Staf Presiden (KSP) untuk eskalasi produk. Diharapkan produk ini tidak hanya sebagai instrumen perlindungan, tetapi juga untuk pengembangan usaha dengan mitigasi risiko melalui asuransi.
"Dari kesan yang ditangkap tim KSP, program ini sangat bagus, sudah banyak nelayan-nelayan yang merasakan manfaat asuransi, termasuk keluarga nelayan. KSP sangat mendukung kalau program ini dieskalasi," kata Ika di Jakarta, Kamis (13/9/2018) malam.
Namun demikian, hingga Agustus 2018, Ika memperkirakan jumlah peserta asuransi nelayan Jasindo baru mencapai 5.000 orang, dengan harga premi Rp175.000 per tahun. Dia optimistis dapat mencapai target 100.000 peserta pada akhir tahun ini dengan sinergi bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Ika mengatakan, saat ini Kementerian Kelautan dan Perikanan tengah mendata dan melakukan verifikasi ulang jumlah nelayan di seluruh Indonesia. Usai proses tersebut selesai, Ika percaya jumlah peserta asuransi nelayan akan terdongkrak.
Sebetulnya pemerintah memberikan target 500.000 peserta hingga akhir tahun ini. Namun, dia memperkirakan realisasi yang realistis yang bisa dicapai adalah 100.000 peserta.
Dalam struktur organisasi program, koordinasi yang dilakukan Jasindo yakni dengan Dinas Kelautan dan Perikanan seluruh Indonesia. Sedangkan upaya sosialisasi menggandeng koperasi usaha bersama dan perkumpulan-perkumpulan nelayan. Dia pun mengimbau kepada nelayan yang belum pernah menjadi peserta asuransi nelayan segera mendaftarkan diri ke dinas kelautan dan perikanan di daerah masing-masing.
"Bantuan premi asuransi nelayan 2018 sudah ada lagi, nelayan yang belum pernah ikut silakan mendaftar ke dinas," ujar Ika.