Bisnis.com, JAKARTA—BTN menargetkan Kantor Cabang Pluit menyumbang DPK lebih dari Rp1 triliun dalam 3 tahun ke depan dengan kontribusi sekitar 400 ribu hunian baru untuk masyarakat menengah bawah di wilayah tersebut.
Kantor cabang tersebut akan membawahi tiga outlet Kantor Cabang Pembantu dan 10 outlet Kantor Kas. Perseroan menargetkan kantor tersebut dapat memberi kontribusi dana pihak ketiga (DPK), sebesar Rp1,2 triliun dalam 3 tahun ke depan.
Direktur BTN Dasuki Amsir menyatakan pertumbuhan sektor perdagangan dan jumlah penduduk di kawasan Jakarta Utara menjadi salah satu alasan utama BTN mengubah status operasi kantor tersebut.
Dia menuturkan, merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2017, jumlah penduduk di wilayah Jakarta Utara mencapai 1.799.953 jiwa, atau tumbuh sekitar 2% dibandingkan 2016. Adapun pertumbuhan rata-rata penduduk di Jakarta Utara mencapai 0,6% per tahun.
Perseroan memproyeksikan, daerah tersebut akan membutuhkan sekitar 1,4 juta unit rumah tinggal pada 2025, dengan asumsi 400 ribu unit di antaranya adalah rumah subsidi. Dengan demikian kawasan ini dinilai memiliki potensi kredit pemilikan rumah (KPR) yang tinggi sebagai ceruk bisnis perseroan.
“Dengan melihat potensi yang ada, kami harap KC Pluit dapat mengambil porsi pembiayaan KPR Subsidi di Jakarta Utara dengan nilai nominal kurang lebih Rp 50 triliun hingga tahun 2025,” katanya sebagaimana dikutip dari siaran pers yang diterima Bisnis, Jumat (21/9/2018).
Dengan peningkatan status, lanjutnya, kantor cabang bisa menjadi lebih ekspansif dan agresif menawarkan pelayanan produk perbankan sehingga lebih kompetitif dengan bank di lokasi yang sama. BTN juga berencana meningkatkan status kantor di beberapa wilayah lainnya.