Bisnis.com, JAKARTA - Perbarindo akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) X Perbarindo dan Seminar Nasional dengan tema
“Peran BPR – BPRS Sebagai mitra UMKM dalam memperluas akses layanan perbankan bagi masyarakat Indonesia".
Munas X Perbarindo ini diselenggarakan untuk memenuhi ketentuan AD/ART PERBARINDO yang menetapkan setiap 4 tahun sekali setelah berakhirnya periode kepengurusan.
Munas kali ini dihadiri oleh Para Pengurus dari 24 DPD, Pengurus dari 48 DPK, Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi BPR –
BPRS Anggota Perbarindo seluruh Indonesia.
Dalam Munas kali ini dititik beratkan pada pembahasan mengenai upaya pengembangan UMKM sebagai mitra BPR-BPRS.
Djoko Suyanto Ketua Perbarindo menyebutkan kemitraan mereka dengan UMKM sangat penting dan meningkat saat ini.
Dia menjelaskan berdasarkan perkembangan jumlah kredit yang disalurkan pada Juli 2018 mencapai Rp95 triliun atau tumbuh sebesar 8,59% dibandingkan posisi tahun sebelumnya.
Penyaluran kredit tersebut, didominasi oleh sektor umkm hal ini mencerminkan Industri BPR - BPRS pro rakyat kecil, pro umkm dan pro Pemerintah. Sedangkan dari sisi penghimpunan dana, jumlah tabungan pada Juli 2018 mencapai Rp28 Triliun, jumlahnya naik 14,23% dibandingkan posisi setahun
sebelumnya.
Hal yang sama juga pada sisi deposito, tumbuh mencapai 8,99%, menjadi Rp 60 triliun pada Juli 2018. Keberhasilan dalam menghimpun dana pihak ketiga mencerminkan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat semakin meningkat dan produk yang dimiliki lebih menguntungkan.
Selain itu, Industri BPR - BPRS telah melayani masyarakat Indonesia sebanyak 17 Juta nasabah yang terdiri dari Debitur sebanyak 4 juta rekening dengan rata–rata pinjaman Rp27 juta, Deposan sebanyak 600.000 rekening dengan rata – rata deposito sebesar Rp102 juta dan penabung sebanyak
12,4 juta rekening dengan rata – rata tabungan sebesar Rp 2 juta.
Industri BPR – BPRS merupakan Bank Milik Anak Negeri dengan dukungan kantor terdiri dari 6.664 unit, terdiri dari Kantor Pusat 1.770 unit, Kantor Cabang 1.943 unit dan Kantor Kas 2.951 unit. Kantor tersebut tersebar dari Aceh sampai dengan Papua. Sedangkan jumlah karyawan yang berperan aktif
membesarkan Industri BPR – BPRS mencapai 145.000 orang.