Bisnis.com, JAKARTA – Masuknya Alipay (Ant Financial) dan WeChat Pay (Tencent) ke sistem pembayaran di Indonesia menarik minat perbankan nasional untuk bekerja sama.
Apalagi untuk beroperasi di Indonesia, bank sentral mensyaratkan penyedia jasa sistem pembayaran asing harus bekerja sama dengan bank umum kelompok usaha (BUKU) IV domestik.
PT Bank Rakyat Indonesia (Perseo) Tbk. yang tengah mengembangkan sistem pembayaran berbasis teknologi QR Code, MyQR, mengatakan tertarik untuk bekerja sama dengan kedua perusahaan tersebut.
Direktur Teknologi Informasi dan Operasi BRI Indra Utoyo mengatakan, sejauh ini perseroan telah menjalin kerja sama dengan penyedia sistem pembayaran asal luar negeri, khususnya untuk mendukung transaksi berbasis kartu seperti Visa, Mastercard dan Union Pay.
"Sejauh memberi manfaat dan nilai tambah yang lebih besar tentu BRI tertarik bekerja sama dengan AliPay dan WeChat Pay," ujarnya kepada Bisnis, Senin (17/12/2018).
Lebih lanjut, dia menyampaikan kerja sama dengan perusahaan penerbit uang elektronik asing saat ini sedang banyak dilirik banyak pihak, termasuk BRI, dengan mengikuti peraturan Bank Indonesia tentang uang elektronik yang tertuang dalam PBI No. 20/6/PBI 2018.
Fasilitas My QR pertama kali diluncurkan pada Agustus 2018. Nasabah dapat menggunakan sistem pembayaran berteknologi anyar tersebut melalui aplikasi BRI Mobile yang dapat diakses melalui telepon genggam.
Pembayaran My QR menggunakan uang elektronik server based BRI, T-Bank, sebagai sumber dananya. Oleh sebab itu, My QR dapat digunakan untuk nasabah dan non-nasabah BRI dengan satu kali registrasi melalui BRI Mobile.
Sampai dengan kuartal III/2018 alokasi belanja modal teknologi informasi (TI) perseroan mencapai Rp2,1 triliun dengan perkiraan penyerapan hingga akhir tahun sekitar Rp3 triliun, melebihi dari target.
BRI mengalokasikan belanja TI yang cukup besar guna memperkuat sistem infrastruktur digital dari segi backbone, pusat data, dan standardisasi jaringan unit kerja.