Bisnis.com, JAKARTA -- Ant Financial Services Group, yang berafiliasi dengan raksasa Alibaba Group, menjajaki rencana pembelian startup di Inggris, WorldFirst, senilai 500 juta pounds atau US$632,5 juta.
Dikutip dari Reuters (3/1/2019), perusahaan pembayaran terbesar asal China ini disebutkan sudah mempertimbangkan rencana tersebut selama berbulan-bulan. Namun, kedua pihak belum memberikan konfirmasi secara tegas.
“Kami tidak berkomentar soal rumor yang berkembang di pasar,” kata salah seorang juru bicara Ant Financial.
Sementara itu, WorldFirst juga belum memberi respons terkait dengan isu ini.
Dalam laporan yang dibuat The Sky News, belum ada kejelasan apakah investor yang ada akan mempertahankan saham di startup yang bergerak di bidang pertukaran mata uang.
WorldFirst didirikan pada 2004 di ruang bawah tanah sebuah rumah di London Selatan.
Pada Juni 2018, Ant Financial Services Group telah mendapatkan pendanaan senilai US$14 miliar.
Canada Pension Plan Investment Board mendanai sekitar US$600 juta. Adapun Malaysian SWF Khazanah Nasional Bhd, Silver Lake, dan General Atlantic memberikan suntikan dana dengan nilai yang tidak diketahui.
Lembaga sovereign wealth fund (SWF) GIC Pte Ltd [GIC.UL], Temasek Holdings (Private) Ltd [TEM.UL], dan Warburg Pincus LLC [WP.UL] juga turut berpartisipasi.
Sementara dari sisi mata uang yuan, kebanyakan masih berasal dari pemegang saham existing, seperti Boyu Capital. Pendanaan ini dinilai menjadi yang paling fantastis dilakukan oleh perusahaan swasta.
Dikutip dari Wikipedia, Ant Financial Services Group, sebelumnya dikenal sebagai Alipay, adalah perusahaan afiliasi dari Alibaba Group Cina. Ant Financial adalah perusahaan fintech dengan nilai tertinggi di dunia, dan perusahaan unicorn paling berharga di dunia, dengan penilaian US$ 150 miliar.
Wikipedia mengelompokkan World First ke dalam kategori perusahaan penukaran valas non-bank atau dikenal sebagai forex broker. Jenis usaha ini menawarkan jasa penukaran mata uang dan pembayaran internasional baik untuk kepentingan individu maupun perorangan.
Di Inggris diperkirakan 14% transfer uang atau pembayaran dilakukan melalui perusahaan forex non-bank. Perusahaan sejenis ini biasanya nilai tukar yang lebih baik atau memungut biaya yang lebih ringan dari bank.