Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi di Asuransi Umum Masih Potensial

Bisnis.com, JAKARTA – Investasi jangka panjang di industri asuransi umum dinilai masih sangat terbuka dengan potensi pasar yang dinilai masih sangat besar.
Ketua Departemen Statistik, Riset, dan Analisa Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Anita Faktasia (dari kanan), Direktur Eksekutif Dody A.S Dalimunthe, dan Manager Arsya Helmi memberi paparan tentang market update asuransi umum dan reasuransi 2017 di Jakarta, Selasa (27/2/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Ketua Departemen Statistik, Riset, dan Analisa Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Anita Faktasia (dari kanan), Direktur Eksekutif Dody A.S Dalimunthe, dan Manager Arsya Helmi memberi paparan tentang market update asuransi umum dan reasuransi 2017 di Jakarta, Selasa (27/2/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Investasi jangka panjang di industri asuransi umum dinilai masih sangat terbuka dengan potensi pasar yang dinilai masih sangat besar.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia Dody Achmad Sudiyar Dalimunthe mengatakan mengatakan peluang itu ada lantara penetrasi asuransi di Indonesia baru mencapai 3%. Padahal, jumlah penduduk Indonesia dinilai sangat besar.

Industri asuransi umum pun, ujarnya, masih sangat berpotensi untuk tumbuh.

“Bagi investor yang melihat jangka panjang, maka pilihan investasi di asuransi umum adalah tepat,” ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa (15/1/2019).

Investor, kata Dody, dapat menempuh dua cara untuk masuk ke industri, yakni baik melalui akuisisi perusahaan yang sudah ada maupun membentuk perusahaan baru. Menurutnya, perusahaan yang telah bergerak bisnis yang bersisian dengan usaha asuransi kerugian dapat memanfaatkan celah tersebut.

Opsi pembentukan perusahaan asuransi baru dinilai menjadi cara yang tepat.

“Untuk yang memiliki captive business, saya rasa membuat perusahaan baru bukan pilihan yang jelek,” kata Dody. 

Awal tahun ini, dua taipan sepakat mendirikan sebuah perusahaan asuransi umum baru.

PT Asuransi Total Bersama, sebuah perusahaan asuransi kerugian baru yang didirikan oleh sejumlah investor, termasuk dua taipan, Theodore Permadi Rachmat dan Anton Setiawan, siap beroperasi pada pertengahan Januari 2019.

Kedua nama tersebut masuk sebagai pemegang saham paling besar di antara investor lainnya. TP Rachmat memegang 30% saham perusahaan dengan nama dagangtob insurance’ itu melalui PT Daya Adicipta Mustika (Daya Group), salah satu grup usaha di bawah Triputra Group.

Sementara itu, Anton Setiawan, yang merupakan pendiri dan komisaris utama PT Tunas Ridean Tbk., dikabarkan masuk sebagai pemegang 15% saham di perusahaan anyar tersebut melalui PT Ananta Andal Prima.

CEO Daya Group Krisgianto Lilikwarga membenarkan bahwa PT Daya Adicipta Mustika menjadi salah satu pemegang saham di perusahaan asuransi umum tersebut. Dia pun mengatakan perusahaan tersebut juga melibatkan Anton Setiawan melalui PT Ananta Andal Prima.

Di samping kedua taipan tersebut, jelasnya, ada lebih dari 10 investor lain yang tergabung sebagai pemegang saham perusahaan tersebut.

“Daya Group [sahamnya] 30%, kemudian PT Ananta [sahamnya] 15%. Itu dua terbesar, [selebihnya] cukup banyak [investor lain dengan kepemilikan] lebih sedikit,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Anggi Oktarinda
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper