Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. mengerem penyaluran kredit pemilikan rumah pada tahun ini. Hal itu mengantisipasi perlambatan ekonomi dalam negeri.
Direktur Konsumer BTN Budi Satria mengatakan, satu kontributor utama kredit konsumsi perseroan, yakni kredit pemilikan rumah (KPR) akan melambat.
BTN memproyeksikan pertumbuhan KPR sekitar 15% pada tahun ini. Target tersebut lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu yang tumbuh 23% secara tahunan.
Budi menjelaskan, penurunan target pertumbuhan karena melihat perkembangan pasar properti. Bank yang menguasai pangsa pasar KPR ini menilai permintaan rumah dengan harga Rp300 juta ke atas belum banyak bergerak pada awal tahun depan, mengikuti tren 2018.
“Kami juga mengantisipasi kondisi ekonomi di dalam negeri,” katanya, pekan lalu.
Menurut Budi, akan ada kenaikan suku bunga dasar kredit pada tahun ini. Namun, dia memastikan tidak memukul rata terhadap semua debitur untuk menghindari kredit bermasalah.
Adapun berdasarkan data Bank Indonesia pada Desember 2018 penyaluran KPR naik 13,9% yoy menjadi Rp446,9 triliun. Secara keseluruhan kredit terkait properti tumbuh 16,3% yoy menjadi Rp938 triliun. Apabila dibandingkan dengan capaian bulan sebelumnya, November 2018, angka-angka tersebut mengalami perlambatan.