Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BTN Salurkan Rp8,5 Triliun di IPEX 2019, Bekasi Jadi Lokasi Favorit Peminat KPR

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BTN) berhasil menyalurkan KPR dan KPA senilai Rp8,5 triliun dalam Indonesia Properti Expo 2019. Penyaluran tersebut melampaui target perseroan sebesar 41,66%.
Aktivitas layanan nasabah di kantor PT Bank Tabungan Negara Tbk  (BTN), di Jakarta, Rabu (2/1/2018)./Bisnis-Dedi Gunawan
Aktivitas layanan nasabah di kantor PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN), di Jakarta, Rabu (2/1/2018)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BTN) berhasil menyalurkan KPR dan KPA senilai Rp8,5 triliun dalam Indonesia Properti Expo 2019. Penyaluran tersebut melampaui target perseroan sebesar 41,66%. Seperti diketahui, BTN menargetkan dapat menyalurkan KPR maupun KPA hingga Rp6 triliun pada IPEX 2019.

Direktur Konsumer BTN Budi Satria mengatakan walau pertumbuhan ekonomi diramalkan stagnan pada tahun ini, perseroan mencatat pembelian properti masih tinggi terutama di wilayah Bekasi dan sekitarnya.

"Sehingga, banyak yang membelinya [properti] untuk dijadikan tempat tinggal dan investasi," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (12/2/2019).

Budi menambahkan secara komposisi penyaluran KPR non-subsidi mendominasi pengajuan KPR pada IPEX sebesar 80% atau senilai Rp6,8 triliun. Adapun, selebihnya ditopang oleh KPR dengan akad syariah senilai Rp1,1 triliun dan KPR subsidi di posisi Rp706 miliar.

Menurut Budi, debitur KPR bersubsidi lebih condong memilih lokasi di daerah penyangga Ibu Kota seperti Bekasi, Bogor, dan Tanggerang. Sementara itu, lanjutnya, para debitur terebut mayoritas memilih rumah berukuran 36 meter persegi di kisaran harga Rp130 juta--Rp148,5 juta.

Budi mengutarakan permintaan properti di wilayah Bekasi mendapatkan banyak peminat. Pasalnya, lanjutnya, harga yang ditawarkan pengembang cukup terjangkau dan perkembangan sarana transportasi semakin baik.

Di sisi lain, Budi berujar perseroan menargetkan pengajuan KPR melalui daring di situs resmi perseroan hingga 57,89% atau senilai Rp6 triliun dari realisasi akhir tahun lalu sejumlah Rp3,8 triliun. Menurutnya, target tersebut dapat dicapai seiring dengan penambahan fitur baru yaitu pemantauan status pengajuan KPR oleh debitur dan pembayaran biaya tanda jadi secara daring saat membeli rumah.

Selain itu, perseroan juga akan menggenjot penyaluran KPR untuk pebelian rumah yang dimiliki perseroan sebagai aset-aset mangkrak dengan judul KPR Lelang. KPR Lelang merupakan fitur baru yang diberikan kepada nasabah untuk mendapatkan pembiayaan rumah yang berhasil mereka dapatkan lewat proses lelang.

Adapun rumah lelang yang paling diminati memiliki rentang harga sekitar Rp100 juta--Rp300 juta. Lokasi favorit para peserta lelang adalah wilayah Bekasi, Depok, Serpong Banten, Semarang, Purwakarta, Jambi, Balikpapan dan Makassar.

Budi menyampaikan perseroan menargetkan dapat meningkatkan penyaluran KPR Lelang sebesar 11,11% menjadi Rp200 miliar pada akhir tahun ini dari realisasi pada 2018 senilai Rp180 miliar. Budi menilai penyaluran KPR Lelang sampai saat ini cukup bagus walau baru berumur setahun.

"Oleh sebab itu, kami pacu terus perkembangannya antara lain dengan merilis KPR Lelang yang sudah kami gulirkan kuartal III/2018 lalu," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Andi M. Arief
Editor : Fahmi Achmad
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper