Bisnis.com, JAKARTA — Pada periode pemeringkatan 29 Januari 2019 – 1 September 2019, lembaga pemeringkat Pefindo menegaskan peringkat idAAA terkait rencana penggabungan usaha PT Bank Danamon Indonesia Tbk. dengan PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk (BNP).
Kepala Divisi Pemeringkatan Institusi Finansial Pefindo Hendro Utomo mengatakan, salah satu pertimbangan penyematan peringkat idAAA adalah karena kedua entitas tersebut, yakni Bank Danamon dan BNP, tetap dikendalikan oleh MUFG Group.
MUFG Bank yang dimiliki oleh MUFG Group adalah pemegang saham pengendali Bank Danamon, dengan kepemilikan sebesar 40,00%, sedangkan MUFG Group, secara langsung dan melalui anak perusahaan ACOM Co, memegang 75,51% saham BNP.
Baca Juga
"Kami menilai merger ini sejalan dengan kebijakan kepemilikan tunggal OJK dan akan menambah daya saing Bank Danamon dalam industri perbankan. Apalagi BNP sebelumnya bank kategori kecil sehingga tidak akan banyak memberi pengaruh pada Danamon," katanya, Selasa (19/2/2019).
Peringkat idAAA adalah peringkat paling tinggi yang diberikan oleh Pefindo. Kemampuan obligor untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang relatif dibanding emiten Indonesia lainnya adalah superior. Peringkat tersebut mencerminkan dukungan yang sangat kuat dari pemegang saham mayoritas, permodalan yang sangat kuat, serta posisi pasar yang kuat. Namun, peringkat ini masih dibatasi oleh kualitas aset yang berada di bawah rata-rata.
Bank Danamon adalah bank komersial yang juga dikenal dalam bisnis pembiayaan konsumen melalui perusahaan pembiayaan otomotifnya, Adira Dinamika Multi Finance (ADMF, peringkat idAAA/stabil), dan di penyaluran kredit ke usaha kecil dan menengah, konsumer, dan korporasi.
