Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. berencana melakukan sekuritisasi aset dengan menerbitkan efek beragun aset (EBA). Aksi ini akan melengkapi penerbitan surat berharga lainnya seperti obligasi.
Direktur Keuangan BTN Iman Nugroho Soeko mengatakan bahwa EBA bertipe sintesis itu akan diterbitkan pada paruh pertama tahun ini. Perseroan mensekuritisasi future income berupa pokok maupun bunga.
“Nilainya itu Rp2 triliun,” katanya kepada Bisnis, Minggu (24/2/2019).
Baca Juga
Secara total BTN mengincar perolehan dana nonkonvensional (wholesale) di luar dana pihak ketiga sebesar Rp14 triliun di tahun ini. Selain EBA, dana tersebut akan didapat dari penerbitan obligasi, negotiatible certificate of deposit (NCD), pinjaman bilateral, pinjaman sindikasi, dan global bonds.
Besaran masing-masing instrumen akan disesuaikan dengan situasi dan kondisi pasar. Perseroan baru memproyeksikan nilai EBA dan pinjaman bilateral yang diperkirakan sekitar Rp2 triliiun—Rp3 triliun.
Iman mengatakan hal tersebut merupakan langkan preventif perseroan melihat proyeksi likuiditas perbankan yang tinggi. Kendati demikian, dia memperkirakan kemampuan bank memenuhi kewajiban jangka pendek tidak akan memburuk.