Bisnis.com, JAKARTA -- Sebuah riset internal yang dilakukan oleh PT FinAccel Teknologi Indonesia (Kredivo) menunjukkan mayoritas peminjam layanan peer-to-peer (P2P) lending membeli produk berupa fashion dan aksesorisnya dengan menggunakan Kredivo.
Dari total pengguna pria, 39,3% membeli produk fashion dan aksesorisnya, disusul gadget sekitar 36,8% dan perlengkapan rumah tangga sebesar 18%. Sedangkan dari total pengguna wanita, 55% membeli produk fashion dan aksesorisnya, 41% produk kesehatan dan kecantikan, dan di posisi ketiga dengan persentase 26,2% adalah perlengkapan rumah tangga.
Namun jika dilihat dari total nilai belanja, kategori gadget dan aksesorisnya berada di peringkat pertama mengalahkan kategori fashion, empat kali lipat untuk pria dan hampir dua kali lipat untuk wanita. Pembelian gadget oleh pria mencapai 51% dari keseluruhan nilai transaksi, sedangkan pembelian gadget oleh wanita mencapai 38% dari keseluruhan nilai transaksi.
Banyaknya permintaan akan kategori-kategori tersebut seiring dengan perkembangan e-commerce yang luar biasa di Indonesia. Studi oleh McKinsey memproyeksikan bahwa value dari pasar e-commerce Indonesia akan meningkat 8 kali lipat antara tahun 2017-2022. Sayangnya tidak demikian dengan laju pertumbuhan penetrasi kredit. Oleh karena itu, Kredivo hadir untuk memenuhi kesenjangan tersebut.
“Penetrasi smartphone dan internet yang pesat di Indonesia menjadikan mobile payment sebagai solusi pembayaran digital yang tepat. Dengan hadirnya Kredivo sebagai opsi pembayaran kredit di e-commerce,” tutur Indina Andamari, Head of Marketing Kredivo, seperti dikutip dari siaran pers, Rabu (6/3).
Saat ini, Kredivo sudah tersedia di lebih dari 250 merchant di Indonesia termasuk Tokopedia, Bukalapak, Shopee, Lazada dan juga Tiket.com. Layaknya kartu kredit, selain digunakan sebagai metode pembayaran online, limit kredit Kredivo juga dapat ditarik tunai hingga 30 juta rupiah dengan bunga paling rendah dibanding yang lain, mulai 2,95% per bulan.