Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BNI Genjot Penjualan dan Transaksi Uang Elektronik 

Kalangan perbankan, termasuk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.  terus menggenjot penjualan dan transaksi uang elektronik sepanjang tahun ini. Target digit ganda pun dipatok dengan berbagai startegi yang akan ditempuh.
Karyawan melayani nasabah di kantor cabang Bank BNI, di Jakarta, Senin (25/2)./Bisnis-Nurul Hidayat
Karyawan melayani nasabah di kantor cabang Bank BNI, di Jakarta, Senin (25/2)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — Kalangan perbankan, termasuk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.  terus menggenjot penjualan dan transaksi uang elektronik sepanjang tahun ini. Target digit ganda pun dipatok dengan berbagai startegi yang akan ditempuh.

VP E-Channel Bank BNI Fajar Kusuma Nugraha mengatakan bahwa sampai dengan Februari lalu TapCash perseroan telah menjual 4,88 juta keping kartu, naik 48,7% dari tahun lalu 3,27 juta pada Februari 2018.

Meski secara penjualan kartu naik, tetapi secara nilai transaksi mengalami penurunan sekitar 10% menjadi Rp58,5 miliar dari Rp65 miliar pada Februari 2018. Menurut Fajar, secara detail perseroan belum meninjau kembali faktor yang mengakibatkan penurunan terjadi.

Namun, dia memastikan pada periode Maret hingga akhir tahun biasanya terus meningkat. Maret lalu, gelaran BNI Java Jazz Festival dinilai telah mendorong pertumbuhan.

"Selama 3 hari kami sudah dapat Rp2,41 miliar atau naik sedikit dari tahun lalu Rp2,38 miliar. Jumlah TapCash yang melunjak karena kami memfasilitasi sebagai tiket masuk dari tahun lalu 9.127 menjadi 55.000 yang sebagai tiket dan 3.883 yang terjual dalam acara," katanya kepada Bisnis.com, Senin (18/3/2019).

Menurut Fajar, strategi penggunaan TapCash sebagai tiket sebuah perhelatan dinilai tepat untuk menumbuhkan kinerja uang elektronik perseroan. Ke depan, dia memastikan masih akan menggunakan hal serupa untuk kegiatan yang disponsori oleh BNI.

Sementara itu, perseroan menilai transaksi pada Convenience Store seperti Indomaret dan Alfamart saat ini menjadi yang paling dominan. Di samping transaksi untuk kebutuhan transportasi baik tol, maupun kendaraan umum seperti kereta listrik dan Bus Trans dalam Kota.

Adapun secara khusus, perseroan akan meluncurkan sebuah program penjualan TapCash dengan menjalin kemitraan bersama dengan berbagai lembaga, pengusaha, hingga outlet dalam mekanisme profit sharing.

"Ini akan kami lakukan mulai 1 April mendatang, kami akan lakukan penjualan bukan dengan cara konvensional dan di tempat-tempat keramaian dengan berbagai desain yang khusus sehingga saya yakin TapCash akan naik," ujarnya.

Menurut Fajar, berbagai cara di atas ditempuh guna mendorong kenaikan transaksi karena TapCash sudah menjangkau seluruh alat pembayaran. Pendekatan yang pasti dilakukan pun dengan beragam program menarik seperti promo pada tenan, dan lainnya.

Selanjutnya, jika pendekatan penggunaan uang elektronik BNI berhasil dan masyarakat nyaman dengan hal tersebut pada akhirnya akan mendorong masyarakat untuk membuka akun baru dan menjadi nasabah perseroan. Dengan demikian, masyarakat akan lebih tenang menyimpan dananya di BNI.

Sementara itu, sepanjang tahun ini perseroan berharap pertumbuhan kartu baru minimal akan berada pada kisaran 7,5 juta dengan jumlah transaksi yang dipatok tumbuh sekitar 20% menjadi 55 juta dari tahun lalu 45,5 juta. Nilai transaksi pun diharapkan naik menjadi Rp460 miliar atau lebih tinggi dari tahun lalu Rp382 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper