Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo meminta bank mendukung para petani membeli mesin-mesin pertanian seperti mesin penggilingan padi (rice mill unit/RMU), mesin pengering (dryer) sampai mesin pengemasan (packaging).
Pernyataan itu disampaikan oleh Jokowi dalam pertemuan dengan pengurus Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) di Istana Negara, Jakarta, Selasa (19/3/2019).
Pertemuan itu dihadiri oleh direksi sejumlah bank milik negara seperti PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk., PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. "Perbankan harus berperan," kata Jokowi dalam kesempatan itu.
Presiden Jokowi berharap para petani mulai mengubah pola-pikirnya. Dalam mengelola usaha pertanian, Jokowi berharap para petani mulai berpikir situasi pascapanen. Dengan demikian, petani perlu memiliki alat seperti RMU, dryer atau mesin pengemasan untuk membuat label.
Dengan pengemasan yang baik, produk pertanian itu layak dipasarkan di pasar modern seperti hypermarket atau supermarket.
"Siapapun yang hadir di sini, beli itu, enggak ada rugi. Tiga tahun pasti balik. Dan rendemennya meningkat," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan mesin-mesin pertanian itu memiliki harga yang bervariasi. Presiden menyebut harga Rp500 juta sampai Rp2 miliar untuk mesin-mesin tersebut. Menurutnya, mesin pertanian itu layak dibiayai oleh perbankan.
Kepala Negara mengatakan zaman telah berubah pada saat ini. Pengeringan padi, menurutnya, tidak perlu lagi dilakukan dengan cara menjemur di jalan atau halaman, melainkan menggunakan mesin dryer.
Apabila pola seperti itu masih dipertahankan, menurut Jokowi, pertanian Indonesia tidak akan maju. "Harus berani kita mengubah mindset, pola pikir kita semua," katanya.
Dalam kesempatan itu, Wakil Direktur Utama BRI Sunarso sempat ditanyakan oleh Jokowi mengenai penyaluran kredit.
Sunarso mengatakan bank memiliki sistem sendiri yang prudent. "Semuanya harus prudent dan hati-hati, hitungannya mesti pas," kata Sunarso.