Bisnis.com, JAKARTA -- PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia (Akseleran) mencatatkan realisasi penyaluran pinjaman senilai Rp350 miliar pada pertengahan Maret 2019, atau naik 10 kali lipat secara tahunan dengan jumlah pengguna hingga 200.000 akun.
Rassel Pratomo, Chief Technology Officer & Co-Founder Akseleran mengatakan jumlah pengguna Akseleran dari aplikasi mobile baik melalui Play Store maupun App Store masih dapat terus bertambah sebanyak 27.000 tahun ini.
Target tersebut, jelasnya, optimistis dapat tercapai sejalan dengan animo masyarakat di seluruh Indonesia yang semakin bertambah berkat kemudahan bertransaksi menggunakan Akseleran baik sebagai pemberi dana (lender) dan peminjam (borrower).
“Pertumbuhan ini seiring dengan layanan UI/UX yang kami berikan di aplikasi Akseleran berhasil membuat pengguna kami sangat dimudahkan dan nyaman. Sekarang penetrasi penggunaannya dengan aplikasi sudah mencapai 80%, sisanya dari website Akseleran,” ujarnya seperti dikutip dari siaran pers, Senin (25/3/2019).
Pada pertengahan bulan ini Akseleran akhirnya memperoleh sertifikat ISO/IEC 27001:2013 full scope yang menjaga sistem data keamanan informasi tidak hanya untuk divisi IT, melainkan juga untuk seluruh divisi yang berada di Akseleran.
“Tentu, dengan adanya sertifikat ini semakin membuktikan bahwa setiap yang menggunakan aplikasi dan website Akseleran untuk bertransaksi sudah dijamin data keamanan informasinya,” tutur Rassel.
Andri Madian, Chief Marketing Officer Akseleran, menjelaskan bahwa 200.000 pengguna Akseleran dari aplikasi mobile sebagian besar berstatus sebagai lender. Komposisinya sebanyak 70%-80% adalah lender dan selebihnya borrower yang merupakan para pelaku usaha.
Sebagai langkah inovasi dalam menambah layanan, Akseleran telah meluncurkan fitur baru yang membuat para lender semakin dimudahkan, yakni fitur kalkulator finansial dan auto lending. Khusus auto lending, Andri menerangkan, setiap lender akan diuntungkan karena dapat melakukan pendanaan tanpa harus menghabiskan waktu mencari pendanaan yang sesuai dan tidak mengganggu aktivitas yang ada.
“Fitur ini ternyata cukup diminati oleh para lender karena mampu mengurangi lost opportunity. Pada fitur ini, lender bisa set limit jumlah, rating pinjaman atau bunga efektif, bid per pinjaman, lama pinjaman, dan menggunakan agunan atau tanpa agunan,” terang Andri.
Akseleran menyalurkan pinjaman untuk usaha produktif sebesar Rp75 juta-- Rp2 miliar. Dengan fitur yang ditawarkan Akseleran, penyelenggara menargetkan pertumbuhan jumlah lender sebanyak 120.000 dan lebih dari 2.000 pinjaman hingga akhir 2019.
Seperti diketahui, di penghujung tahun 2018, Akseleran mencatat pertumbuhan kredit 105% dari yang ditargetkan atau sebesar Rp210 miliar kepada 450 pinjaman dari berbagai latar belakang. Dengan keberhasilan tersebut, Akseleran menargetkan kenaikan penyaluran pinjaman sebanyak enam kali lipat, atau sebesar Rp1,4 triliun secara kumulatif di akhir tahun ini.