Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Maybank Indonesia Tbk. melakukan penghimpunan dana dari pasar modal lewat emisi surat berharga dengan nilai pokok total Rp1,21 triliun sepanjang Maret – April 2019.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Bisnis dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Senin (8/4/2019), ada instrumen surat berharga Maybank yang telah didaftarkan yakni sertifikat deposito atau negotiable certificate of deposit (NCD) Rp570 miliar dan penawaran umum obligasi berkelanjutan (PUB) Rp640,5 miliar.
Sertifikat deposito dengan nama Negotiable Certificate of Deposit (NCD) VIII Bank Maybank Indonesia 2019 itu terbagi atas dua bagian. Pertama, seri A dengan jumlah pokok Rp200 miliar bertenor enam bulan diterbitkan dengan tingkat diskonto 7,7% per tahun.
Kedua, seri B dengan nilai pokok Rp370 miliar dan tenor 12 bulan diterbitkan dengan tingkat bunga 7,9% per tahun. Dua seri NCD VIII Bank Maybank tersebut diedarkan secara elektronik pada 4 April 2019.
Emisi sertifikat deposito Bank Maybank kali ini hanya berselang sekitar seminggu dari penawaran umum obligasi berkelanjutan yang dilakukan perseroan pada Maret.
PUB II Bank Maybank Indonesia Tahap IV tahun 2019 berjumlah total Rp640,5 miliar terdiri atas dua bagian, yakni seri A sebesar Rp408,3 miliar dengan tenor 370 hari kalender dan tingkat bunga 7,75% per tahun. Adapun seri B sebesar Rp232,2 miliar bertenor lebih panjang yakni 3 tahun dengan tingkat bunga 8,70% per tahun.
Emisi surat berharga jangka menengah ini merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II Bank Maybank Indonesia dengan target dana Rp2,5 triliun yang efektif sejak 21 Juni 2017.
Sebelumnya perseroan telah melakukan penerbitan tahap I tahun 2017 sebesar Rp835 miliar pada 6 Oktober, lalu tahap II pada 15 Maret 2018 sebesar Rp645,5 miliar serta tahap III pada 26 Oktober 2018 sebesar Rp379 miliar.
PUB Tahap IV kali ini ditawarkan sejak 22 Maret 2019 dan mulai didistribusikan secara elektronik pada 27 Maret 2019.