Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank BNI Syariah turut berpartisipasi dalam pembiayaan sindikasi pembangunan proyek jalan tol Cimanggis – Cibitung. Nilai pembiayaan yang disalurkan mencapai Rp400 miliar, atau sekitar 9,52% terhadap total pembiayaan sindikasi untuk proyek tersebut senilai Rp4,2 triliun.
Pembiayaan ini disalurkan kepada Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) ruas Cimanggis – Cibitung yang sahamnya dimiliki PT Waskita Toll Road (90%) dan PT Bakrie & Brother’s, Tbk (5%) serta PT Bakrie Toll Indonesia (5%).
Sebanyak 9 lembaga keuangan syariah dan 11 lembaga keuangan konvensional yang terlibat dalam pembiayaan sindikasi jalan tol tersebut.
Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo mengatakan BNI Syariah berperan sebagai Join Mandated Lead Arranger and Bookrunner (JMLAB) dan juga sebagai agen fasilitas syariah. Sementara itu, induk usahanya yakni PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. merupakan anggota Join Mandated Lead Arranger And Bookrunner (JMLAB) yang juga berperan sebagai agen fasilitas konvensional.
“Diharapkan kehadiran jalan tol ini bisa mengatasi permasalahan lalu lintas di wilayah Jabodetabek dan sekitarnya,” katanya melalui siaran pers, Rabu (24/4/2019).
Adapun dalam waktu dekat CCT akan mengoperasikan terlebih dahulu ruas tol Seksi 1 Cimanggis – Jatikarya, sedangkan pengoperasian seluruh ruas ditargetkan rampung pada Januari 2020. Penyelesaian proyek tol ini juga akan memberikan konstribusi tersambung dengan ruas Cinere – Jagorawi, ruas Jakarta – Bogor – Ciawi, ruas Jakarta – Cikampek, dan ruas Cibitung – Cilincing.
Baca Juga
Sementara itu PT Waskita Karya (Persero) Tbk. menargetkan pengoperasian jalan tol Cimanggis – Cibitung seksi I pada kuartal I/2019. Meski demikian, Waskita belum bisa memastikan waktu persisnya kapan untuk mengoperasikan jalan tol tersebut.
Saat ini, Waskita Karya tengah melakukan uji layak operasi (ULO). Pengujian dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) lewat Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).