Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perkuat Likuiditas, Bank QNB Indonesia Dapat Pinjaman Dari Induk

Utang luar negeri jangka panjang tersebut dilakukan dalam beberapa tahap di bulan Juni 2019 dengan jumlah total US$75 juta dengan tingkat suku bunga komersial LIBOR +200 bps dalam jangka waktu dua tahun.
Bank QNB Kesawan
Bank QNB Kesawan

Bisnis.com, JAKARTA—PT Bank QNB Indonesia Tbk. kembali melakukan penguatan likuiditas lewat penghimpunan dana jangka panjang berupa pinjaman luar negeri.

Emiten bersandi BKSW itu menyatakan baru saja mengantongi pinjaman luar negeri dari Qatar National Bank (Q.P.S.C) yang merupakan pemegang saham pengendali perseroan dengan kepemilikan sebesar 92,48% per Mei 2019.

Dalam surat laporannya kepada Otoritas Jasa Keuangan, Direktur Bank QNB Windiartono Tabingin dan Direktur Bank QNB Leka Madiadipoera mengungkapkan, pendanaan tersebut dilakukan demi memperbaiki struktur likuiditas serta memenuhi rasio likuiditas sesuai ketentuan regulator.

“Utang luar negeri jangka panjang tersebut dilakukan dalam beberapa tahap di bulan Juni 2019 dengan jumlah total US$75 juta dengan tingkat suku bunga komersial LIBOR +200 bps dalam jangka waktu dua tahun,” katanya seperti dikutip Bisnis, Senin (8/7/2019).

Apabila dikalikan dengan nilai tukar rupiah per hari ini sebesar Rp14,109 total nilai pinjaman yang didapatkan tersebut setara Rp1,06 triliun.

“Di samping untuk memperbaiki struktur likuiditas, utang luar negeri jangka panjang tersebut akan digunakan untuk mendukung penyaluran kredit,” tuturnya.

Penghimpunan dana nonkonvensional ini bukan yang pertama kali dilakukan BKSW pada tahun 2019. Pada pekan pertama Juli ini, perseroan juga telah menghimpun dana dari pasar modal lewat emisi surat utang obligasi.

Dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) Obligasi Berkelanjutan I Bank QNB Indonesia dengan target dana yang dihimpun Rp1 triliun, perseroan menawarkan Obligasi Berkelanjutan I Bank QNB Tahap I tahun 2019 dengan jumlah pokok sebesar Rp100 miliar.

Obligasi bertenor tiga tahun itu ditawarkan dengan tingkat kupon 9,50% per tahun. Setelah didistribusikan secara elektronik pada 5 Juli, efek tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 8 Juli 2019. PT Indo Premier Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi kali ini.

Dana-dana wholesale tersebut akan dimanfaatkan untuk mendukung rencana ekspansi kredit yang diharapkan lebih positif pada tahun ini setelah perseroan selesai merestrukturisasi kredit bermasalah.

Sebagai informasi, Bank QNB sempat mengalami kerugian pada 2016 dan 2017. Kemudian, pada tahun buku 2018, perseroan mulai mampu mencatatkan perbaikan kinerja.

BKSW menutup 2018 dengan total perolehan laba bersih sebesar Rp14,6 miliar dan total aset Rp20,5 triliun.

Dari sisi penyaluran kredit, memang tercatat ada penurunan 18,67% pada 2018 menjadi sebesar Rp11,0 triliun dari sebelumnya Rp13,6 triliun pada 2017. Penurunan kredit tersebut merupakan bagian dari langkah strategis perseroan dalam merestrukturisasi portofolio kredit dengan menjual kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL).

Adapun hingga Maret 2019, total kredit yang disalurkan BKSW mencapai Rp10,6 triliun.

Di sisi lain, rasio kredit terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) tercatat di level 80%, meningkat dibandingkan dengan posisi Maret 2018 sebesar 72,08%. Rasio keuangan lainnya seperti net stable funding ratio (NSFR) dan liquidity coverage ratio (LCR) masing-masing sebesar 110,60% dan 133,95% pada akhir kuartal I/2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper