Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Pembiayaan Menaruh Asa Pada Penurunan Suku Bunga Acuan

Adira Finance berharap, dengan potensi penurunan suku bunga dapat meningkatkan minat dan daya beli masyarakat untuk melakukan pembiayaan.
Direktur Utama Adira Finance Hafid Hadeli memberikan penjelasan pada jumpa pers Festival Pesona Lokal 2019, di Jakarta, Rabu (3/7/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat
Direktur Utama Adira Finance Hafid Hadeli memberikan penjelasan pada jumpa pers Festival Pesona Lokal 2019, di Jakarta, Rabu (3/7/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com JAKARTA—Industri pembiayaan berharap adanya peluang penurunan suku bunga dapat memengaruhi daya beli masyarakat.

Direktur Keuangan PT Adira Dinamika Multifinance Tbk., (Adira Finance) I Made Dewa Susila berharap, dengan potensi penurunan suku bunga dapat meningkatkan minat dan daya beli masyarakat untuk melakukan pembiayaan.

“Suku bunga rencananya akan turun, semoga itu menjadi situasi yang positif bagi konsumen,” ujarnya belum lama ini.

Dengan adanya penurunan suku bunga, maka diharapkan dapat diikuti dengan penurunan biaya dana. Adira Finance juga dimungkinkan untuk menjual dengan biaya kredit yang lebih murah.

“Namun, balik lagi, yang memengaruhi konsumen adalah kebutuhan dan daya beli. Daya beli terkait dengan pendapatan dan lapangan kerja,” tuturnya.

Menurutnya, gangguan perang dagang telah memengaruhi penjualan otomotif di Tanah Air sehingga berdampak pada kinerja pembiayaan. Untuk itu, dia berharap perekonomian Indonesia lebih stabil.

Seperti diketahui, perlambatan ekonomi AS mendorong The Fed kian membuka potensi penurunan suku bunga. Hal itu bisa jadi diikuti dengan penurunan suku bunga oleh BI.

Namun, Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno mengatakan hal tersebut tidak akan terlalu banyak berpengaruh kepada industri pembiayaan. Menurutnya, suku bunga tidak menjadi faktor kuat yang dapat memengaruhi bisnis pembiayaan.

“Tidak terlalu berpengaruh. Kalau naiknya 1%, paling untuk motornya jadi naik Rp10.000 per bulan,” tuturnya.

Lagipula, lanjutnya, bagi nasabah yang masih dalam proses mencicil tidak akan terpengaruh oleh perubahan suku bunga. “Kan sudah tetap,” katanya.

Dia berharap, perekonomian Indonesia semakin meningkat usai pesta demokrasi pada kuartal II lalu sehingga meningkatkan daya beli masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper