Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku industri asuransi jiwa aktif mengembangkan layanan digital guna memperkuat kanal pemasaran keagenan yang diyakini masih potensial.
Rusli Chan, Chief Agency Officer PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia), mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus mengembangkan saluran distribusi tersebut. Pihaknya pun mendukung kanal pemasaran itu dengan berbagai solusi digital inovatif untuk melayani kebutuhan masyarakat Indonesia.
Salah satu inovasi digital untuk para tenaga pemasar adalah PRUforce, yaitu aplikasi seluler yang dikembangkan khusus untuk memberikan akses kepada tenaga pemasar terkait pembuatan laporan secara real-time.
“Prudential Indonesia senantiasa mengembangkan kapabilitas para tenaga pemasar melalui berbagai pelatihan untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah yang juga tersedia secara online di PRUforce,” ujarnya, Senin (12/8/2019).
Melalui aplikasi itu, kata Rusli, para agen pemasaran bisa mempercepat proses pelayanan secara signifikan. Di samping itu, jelas dia, layanan itu akan meningkatkan pengalaman nasabah melalui berbagai manfaat, seperti proses aplikasi yang lebih mudah (seamless application), serta persetujuan dan pengiriman polis yang cepat.
Pada saat yang sama, jelas Rusli, pihaknya pun terrus mengembangkan produk sesuai dengan kebutuhan konsumen, baik yang konvensional maupun yang berbasis syariah.
Baca Juga
“Agen dengan layanan digital akan memberikan kemudahan berupa proses yang jauh lebih cepat.”
Rusli menambahkan, hingga 23 tahun berkiprah di Indonesia, pihaknya telah memiliki lebih dari 250.000 tenaga pemasar berlisensi yang tersebar di seluruh Indonesia.
Terpisah, PT Cigna Asuransi Indonesia (Cigna Indonesia) juga memperkuat para agennya dengan aplikasi digital, yakni e-apps.
Director and Chief Distribution Officer Cigna Indonesia Dini Maharani mengatakan, inovasi ini terbukti memacu kinerja kanal distribusi yang baru dijajaki Cigna Indonesia sejak 2015 untuk melengkapi kanal distribusi telemarketing dan affinity marketing atau mitra institusi keuangan dan nonkeuangan.
Layanan digital itu membantu agen mengenali dan menganalisa kebutuhan finansial nasabah, serta memberikan rekomendasi produk asuransi yang sesuai tujuan keuangan nasabah. Nasabah dapat mengetahui ilustrasi produk yang akan mereka beli, termasuk jumlah premi, dan benefit yang akan mereka peroleh.
“Inovasi layanan aplikasi digital ini memang diluncurkan untuk mendukung pertumbuhan bisnis keagenan,” katanya pekan lalu.
Selain layanan itu, Dini menjelaskan pihaknya juga menugaskan 40 agen spesial atau flying agent yang bisa menjangkau berbagai wilayah dengan cepat. Para agen khusus ini ditugaskan untuk mengejar target pemasaran tertentu.
Dini mengatakan, performa pencapaian flying agent Cigna Indonesia mencapai 85%. Para agen khusus ini bahkan berkontribusi sekitar 35% dari pendapatan premi bisnis baru Cigna Indonesia dari kanal distribusi keagenan.
Dengan strategi tersebut, Dini mengatakan pihaknya optimistis mampu mencetak pertumbuhan signifikan untuk kanal distribusi keagenan pada tahun ini. “Kami optimistis hingga akhir tahun nanti pertumbuhan keagenan mencapai 40%,” ujarnya.