Bisnis.com, JAKARTA – Entitas perbankan komersial Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc.,MUFG Bank, menyelesaikan transaksi proyek gas Jambaran –Tiung Biru (JTB) dengan pembiayaan senilai US$1,85 miliar atau setara Rp25,7 triliun untuk PT Pertamina EP Cepu (PEPC), anak perusahaan PT Pertamina (Persero).
Pembiayaan tersebut diberikan secarad sindikasi oleh 12 bank baru-baru ini. MUFG berperan sebagai sole financial advisor dan mandated lead arranger utama dan turut berperan sebagai facility agent, investment agent, private political risk insurance coordinating bank dan hedge provider.
Pembiayaan yang merupakan salah satu pembiayaan proyek terbesar Pertamina ini dinilai penting karena strukturnya yakni menggabungkan pembiayaan proyek konvensional dan, untuk pertama kalinya, fasilitas pembiayaan proyek berbasis syariah yang disediakan oleh MUFG Bank (Malaysia) Bhd., di bawah skema trustee borrowing yang sudah ada.
Tahap pembiayaan konvensional dan berbasis syariah itu memiliki fasilitas pembiayaan proyek sepanjang masing-masing 10 tahun dan 15 tahun. MUFG juga berperan sebagai hedge arranger dalam tahap berbasis syariah.
“Proyek ini merupakan tonggak sejarah penting bagi nasabah kami dan sektor minyak dan gas secara lebih luas,” kata Chong Teck Wei, Managing Director and Head of Project Finance, Asian Investment Banking Division MUFG Bank, lewat keterangan resmi yang dikutip Bisnis, Senin (19/8/2019).
Lebih lanjut, pendayagunaan upaya rintisan, baik dalam ranah pembiayaan proyek berbasis syariah hingga ke solusi lindung nilai dalam transaksi tersebut, menunjukkan kreativitas perseroan dalam menyediakan solusi kepada nasabah.
“Proyek JTB adalah tonggak penting dalam sektor minyak dan gas Indonesia. Sebagai bank global terdepan di Indonesia, kami merasa terhormat dapat ambil bagian dalam inisiatif ini,” kata Daisuke Ejima, Executive Officer, Country Head of Indonesia untuk MUFG Bank.
Proyek pengembangan dan pemprosesan gas JTB melibatkan pengembangan cadangan gas serta pembangunan dan pengoperasian fasilitas pemrosesan gas dan jaringan pipa di Jawa Timur, Indonesia. Proyek ini ditetapkan pemerintah Indonesia sebagai proyek strategis nasional, di mana PEPC ditugaskan mengawasi pengembangan dan pengoperasiannya.