Bisnis.com, JAKARTA -- Bankir senior Jerry Ng dan pengusaha Patrick Sugito Walujo berkongsi untuk mengakuisisi 51 persen saham PT Bank Artos Indonesia Tbk. Selanjutnya, keduanya akan menyuntik modal kepada bank berkode saham ARTO ini.
Dalam prospektus yang diterbitkan di harian Bisnis Indonesia, Kamis (22/8/2019), perusahaan Jerry Ng dan Patrick masing-masing memiliki komitmen untuk pengembangan bank. Setelah aksi korporasi rampung, Bank Artos akan mendapat tambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).
“Tambahan dana yang dapat dimanfaatkan oleh Bank Artos untuk keperluan pengembangan usaha dan produk, investasi infrastruktur di bidang teknologi informasi dan sumber daya manusia serta perbaikan struktur permodalan dan tingkat kesehatan bank,” demikian mengutip prospektus tersebut.
Seperti disebutkan dalam prospektus, para pembeli memiliki keinginan untuk menjadikan Bank Artos sebagai bank yang melayani segmen menengah dan bawah dalam piramida pasar mass market. Bank akan menggunakan platform teknologi digital.
Berdasarkan laporan publikasi per Juni 2019, Bank Artos tergolong Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) I dengan modal inti sebesar Rp92,07 miliar. Perseroan setidaknya perlu naik kelas menjadi BUKU II agar dapat mengimplementasi teknologi secara cukup optimal.
Berdasarkan aturan Bank Indonesia (BI), BUKU II adalah bank dengan modal inti antara Rp1 triliun hingga Rp5 triliun.
Baca Juga
Sementara itu, permodalan bank menipis di tengah upaya perbaikan kualitas aset. Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPPM) ARTO turun dari 20,72 persen pada Juni 2018 menjadi 16,02 persen per Juni 2019.
Adapun Jerry Ng melakukan aksi korporasi tersebut dengan perusahaan bernama PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia (MEI), sedangkan Patrick Walujo akan masuk dengan Wealth Track Technology Limited yang berbasis di Hong Kong.
Jerry dan Patrick bukan kali ini saja bekerja sama. Keduanya sempat menjadi tokoh dalam mengantar transformasi digital PT Bank Tabungan Pensiun Negara Tbk. (BTPN).
Pada 2008, Texas Pacific Group (TPG), melalui anak usahanya TPG Nusantara dan Northstar--perusahaan milik Patrick, mengakuisisi 71,61 persen saham BTPN. Total dana yang digelontorkan sekitar Rp1,8 triliun. Setelahnya, pemegang saham menunjuk Jerry sebagai direktur utama.
Saat ini, TPG bukan lagi pemegang saham pengendali BTPN. Sumitomo Mitsui Banking Corporation menguasai 97,34 persen saham dengan membawa dana Rp30 triliun ke Indonesia. Aksi korporasi ini diikuti dengan pamitnya Jerry dari posisi direktur utama pada Agustus 2018.