Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Sulselbar Menargetkan Jadi Bank Devisa Pada Akhir Tahun

“Kalau izin OJK keluar, kami bisa jalankan fungsi ini sekaligus menjadi yang tercepat menjadi bank devisi di wilayah Timur,” kata Direktur Utama Bank Sulselbar Andi Muhammad Rahmat kepada Bisnis, Jumat (22/9/2019).
Ilustrasi Bank Sulselbar./banksulselbar.co.id
Ilustrasi Bank Sulselbar./banksulselbar.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) memperkirakan akan menerima izin menjadi bank devisa pada triwulan keempat tahun ini. Hal ini akan menjadi peluang perusahaan menangkap aktivitas ekspor yang bergerak atraktif di Sulawesi Selatan.

“Kalau izin OJK keluar, kami bisa jalankan fungsi ini sekaligus menjadi yang tercepat menjadi bank devisi di wilayah Timur,” kata Direktur Utama Bank Sulselbar Andi Muhammad Rahmat kepada Bisnis, Jumat (22/9/2019).

Bank devisa adalah bank yang memperoleh izin untuk dapat melakukan kegiatan usaha perbankan dalam valuta asing. Beberapa layanan yang dapat diberikan bank meliputi i transfer ke luar negeri, jual beli valuta asing, transaksi ekspor dan impor, serta jasa-jasa valuta asing lainnya.

Seperti diketahui nilai ekspor dan impor di Sulawesi Selatan sepanjang 2018 mencapai US$1,16 miliar atau naik 14,06 persen secara tahunan (year-on-year). Begitu pula dengan aktivitas impor yang tercatat mencapai US$1,18 miliar, tumbuh 13,47 persen yoy.

Sembari menunggu izin, Bank Sulselbar telah menyiapkan tim untuk mengelola transaksi valas. Sebanyak 10 orang dari internal perusahaan dan 7 orang segaja direkrut untuk memenuhi kebutuhan layanan perbankan tersebut.

Selain menjadi bank devisa, perusahaan yang 100 persen sahamnya dimiliki oleh pemerintah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat juga tengah aktif melakukan kerja sama untuk meningkatkan penetrasi kepada nasabah ritel. Saat ini perseroan tengah berupaya merampungkan kerja sama dengan PT Dompet Anak Bangsa selaku penyelengara Gopay.

“Kira-kira akhir tahun bisa kami tuntaskan semua,” kata Rahmat.

Adapun per Juni 2019 bank mencatat performa positif dari segi fungsi intermediasi. Bank menyalurkan dana sebesar Rp16,09 triliun atau naik 13,55 persen yoy.

Perseroan juga mampu meningkatkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) serta meningkatkan porsi dana murahnya. Pada Juni tahun ini, total DPK tercatat Rp17,36 triliun naik 14,36 persen dari periode sama tahun lalu. Sementara itu, rasio dana murah (current account and savings account/CASA) naik 765 basis poin menjadi 68,78 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper