Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rasio Kredit Menganggur Mayapada Kurang dari 10 Persen

Direktur Kepatuhan Bank Mayapada Internasional Rudy Mulyono menilai rasio tersebut menunjukan utilitasi kredit oleh para debitur cukup optimal. “Kami akan jaga utilisasi kredit oleh para debitur terjaga pada persentase yang tinggi,” katanya kepada Bisnis, Kamis (10/10/2019).
Bank Mayapada/Ilustrasi-Bisnis.com-David Eka Issetiabudi
Bank Mayapada/Ilustrasi-Bisnis.com-David Eka Issetiabudi

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Mayapada Internasional Tbk. mencatatkan rasio undisbursed loan (UL) per September 2019 kurang dari 10 persen terhadap total portofolio kredit. Hal ini melanjutkan tren sejak triwulan pertama di mana fasilitas kredit yang belum ditarik nasabah telah turun 19,23 persen yoy menjadi Rp2,12 triliun.

Direktur Kepatuhan Bank Mayapada Internasional Rudy Mulyono menilai rasio tersebut menunjukan utilitasi kredit oleh para debitur cukup optimal. “Kami akan jaga utilisasi kredit oleh para debitur terjaga pada persentase yang tinggi,” katanya kepada Bisnis, Kamis (10/10/2019).

Rudy memperkirakan tren positif tersebut akan berlanjut hingga akhir tahun. Geliat ekonomi yang semakin tinggi, ditambah dengan rencana ekspansi bank akan membuat rasio kredit menganggur semakin menciut.

Mayapada memastikan hal itu akan dilakukan sembari tetap melakukan asas kehati-hatian. Pasalnya saat ini bank tengah berupaya menjaga kualitas aset.

Adapun berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kredit mengnganggur melambat sepanjang 2019, hingga menjelang akhir kuartal ketiga. Per Juli 2019, UL naik 3,1 persen yoy menjadi Rp1.515 triliun. Realiasasi pertumbuhan tersebut lebih baik dibandingkan dengan posisi Juli 2018, 6,4 persen yoy.

Pada periode tersebut, bank umum kelompok usaha (BUKU) III menjadi kategori bank yang mencatat perlambatan pertumbuhan kredit menganggur paling signifikan.

Per Juli 2019, bank bermodal inti Rp5 triliun hingga Rp30 triliun ini membukukan UL senilai Rp757,2 triliun atau turun 5,9 persen yoy. Angka itu kontras dengan kondisi awal tahun, di mana nilai kredit yang belum ditarik debitur BUKU III tumbuh 9,3 persen yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper