Bisnis.com, SURABAYA - Bank Indonesia menilai ada dua hal yang menjadi kunci bagi pengembangan ekonomi syariah, terutama sektor keuangan syariah.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo mengatakan pihaknya menyoroti dua hal utama yaitu sinergi dan inovasi dalam pengembangan ekonomi keuangan syariah (eksyar).
Dia menyebutkan sinergi antarlembaga didukung implementasi program yang inovatif menjadi kunci dalam pengembangan eksyar guna mewujudkan Indonesia sebagai pusat ekonomi keuangan syariah dunia.
"Potensi eksyar nasional yang besar perlu didukung oleh strategi pengembangan eksyar yang fokus kepada inovasi dan pencapaian kualitas yang lebih baik," katanya dalam pembukaan Festival Ekonomi Syariah (FESyar) di Surabaya, Rabu malam (6/11/2019).
Festival Ekonomi Syariah merupakan perhelatan tahunan yang berlangsung sejak tahun 2017 di berbagai wilayah di Indonesia, dengan mencakup dua kegiatan utama yang terdiri dari Sharia Economic Forum dan Sharia Fair.
"Adapun, pada 2019 ini kita telah melaksanakan kegiatan FESyar di dua titik strategis, yakni Palembang yang mewakili pelaksanaan di regional Sumatra dan Banjarmasin yang mewakili pelaksanaan di regional Kawasan Timur Indonesia," ungkap Dody.
Dari sisi pelaksanaan fair, FESyar Sumatra mencatat kunjungan hingga 11.000 orang serta pencatatan transaksi business atching yang mencapai Rp2,11 triliun.
Adapun FESyar yang akan dilaksanakan dalam 4 hari ke depan di Surabaya akan mewakili pelaksanaan di regional Jawa serta merupakan akhir dan puncak dari penyelenggaran FESyar Indonesia di tahun 2019.
FESyar Indonesia merupakan bagian dari kegiatan Road to Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2019 yang akan dilaksanakan di Jakarta pada 12-16 November 2019.
Dody menambahkan FESyar Indonesia merupakan wajah baru dari pelaksanaan ISEF di daerah. Pemaksaan FESyar yang telah berlangsung dalam 5 tahun terakhir di Surabaya dinilai sukses dan didorong untuk menjadi event internasional dengan melibatkan investor dan pelaku ekonomi keuangan syariah global.