Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kondisi Ekonomi Muram, OJK: Berat Bagi Bank Kecil

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan sulitnya bank bermodal kecil untuk ikut bersaing dalam kondisi perekonomian turun seperti saat ini. Oleh karena itu, otoritas meminta bank-bank bermodal kecil fokus menyiapkan platform digital atau membangun sinergi agar tetap bertahan.
Warga melintasi galeri anjungan tunai mandiri (ATM) di Kebayoran Lama, Jakarta, Senin (5/8/2019)./ANTARA-Aditya Pradana Putra.
Warga melintasi galeri anjungan tunai mandiri (ATM) di Kebayoran Lama, Jakarta, Senin (5/8/2019)./ANTARA-Aditya Pradana Putra.

Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan sulitnya bank bermodal kecil untuk ikut bersaing dalam kondisi perekonomian turun seperti saat ini. Oleh karena itu, otoritas meminta bank-bank bermodal kecil fokus menyiapkan platform digital atau membangun sinergi agar tetap bertahan.

Menurut Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, otoritas membebaskan bank dengan skala bisnis kecil untuk membangun sinergi atau menyiapkan platform digital demi mengembangkan bisnis. OJK juga disebutnya tak mempersoalkan jumlah bank yang ada di Indonesia.

"Enggak matter jumlah bank. Kami tidak akan terlalu stick jumlah bank. Tapi otomatis kalau mereka berkonsolidasi yang berujung jumlah berkurang silakan saja. Kami bukan [menekankan] jumlah, tapi kualitas dan kompetitifnya dan skala ekonominya besar sehingga ini yang akan kami arahkan," kata Wimboh di Kantor OJK, Jakarta, Jumat (8/11/2019).

Wimboh menyebut, OJK akan menyerahkan sepenuhnya persoalan konsolidasi bank ke pasar. Otoritas hanya akan memberi informasi kepada pelaku industri ihwal bank mana saja yang tengah membutuhkan investor untuk memperbesar modalnya.

OJK juga memastikan tak akan memberi insentif kepada bank yang akan membuka cabang baru ke depannya. Menurutnya, Bank akan diarahkan agar lebih banyak mempekerjakan agen untuk menjangkau nasabah atau masyarakat di daerah.

"Jadi tak perlu ramai-ramai, seperti BRI buka cabang unit di remote area. Enggak perlu. Sekarang teknologi memungkinkan dengan membuka agen sebagai hub untuk kredit ritel, untuk tabungan, atau servis lain. Kalau enggak jelas silakan datang ke OJK akan kami jelaskan," katanya.

Dia menambahkan, "Kami akan lakukan memberi informasi bank-bank ini yang membutuhkan investor. Siapa [investor] yang mau masuk silakan terbuka dan ini kami tak terlalu preferences investor seperti apa. Mau luar atau dalam negeri silakan, ini adalah aksi korporasi normal." 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper