Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Permintaan Obligasi Bank Mantap Mencapai Rp2,8 Triliun

PT Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap) mencatatkan kelebihan permintaan (oversubcribe) penerbitan obligasi perdana hingga 2,8 kali lipat dari target indikatif Rp1 triliun. Hal ini merupakan bagian dari Penerbitan Umum Berkelanjutan (PUB) Tahap I tahun 2019.
Direktur Bank Mantap Nurkholis Wahyudi (tengah) berbicara kepada media usai konferensi pers penerbitan Penawaran Umum Obligasi I tahun 2019 di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (27/11/2019)./Bisnis-Muhammad Khadafi
Direktur Bank Mantap Nurkholis Wahyudi (tengah) berbicara kepada media usai konferensi pers penerbitan Penawaran Umum Obligasi I tahun 2019 di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (27/11/2019)./Bisnis-Muhammad Khadafi

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap) mencatatkan kelebihan permintaan (oversubcribe) penerbitan obligasi perdana hingga 2,8 kali lipat dari target indikatif Rp1 triliun. Hal ini merupakan bagian dari Penerbitan Umum Berkelanjutan (PUB) Tahap I tahun 2019.

Bank menggandeng empat perusahaan penjamin emisi, yakni Mandiri Sekuritas, BNI Sekuritas, BCA Sekuritas, dan Danareksa Sekuritas. Dalam penerbitan obligasi tahap 1 ini, bank mencatat permintaan sebesar Rp2,8 triliun.

Direktur Bank Mantap Nurkholis Wahyudi mengatakan bahwa PUB I 2019 terbagi dalam dua seri. Pertama, Seri A dengan kupon 7,90% bertenor 3 tahun memiliki nilai emisi Rp700 miliar. Keduai, Seri B dengan kupon 8,20% bertenor 5 tahun senilai Rp300 miliar.

Para investor pemegang obligasi akan mendapatkan pembayaran kupon pertama pada tanggal 20 Februari 2020 untuk Seri A dan 26 Februari 2020 untuk Seri B. Selanjutnya Bank Mantap secara rutin membayar kupon satu kali pada setiap triwulan.

“Pada PUB tahap I ini komposisi emisi yang dimiliki oleh investor institusi sebesar 99% dan investor ritel sebesar 1%,” kata Nurkholis dalam konferensi pers di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Rabu (27/11/2019).

Obligasi tersebut digunakan dalam rangka mendukung ekspansi bisnis perseroan. Nurkholis menjelaskan bahwa bank secara rata-rata menyalurkan kredit dengan tenor 10 tahun. Dengan demikian memerlukan strategi untuk mengatur pendanaan untuk memenuhi profil pembiayaan tersebut.

Adapun pada akhir tahun ini bank menargetkan penyaluran dana sebesar Rp20,46 triliun atau naik 31,9% secara tahunan (year-on-year/yoy). Per Oktober 2019, portofolio kredit telah mencapai Rp19,47 triliun.

Secara segmentasi perseroan memiliki fokus penyaluran kredit kepada debitur pensiunan. Sebagian besar kredit bank atau Rp18,14 triliun merupakan kontribusi dari segmen tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper