Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Syariah Mandiri menandatangi nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) fasilitas pembiayaan senilai Rp1,5 triliun dengan Muhammadiyah. MoU ini ini mencakup kerja sama layanan dana kelola, yakni solusi likuiditas (liquidity solution), solusi penerimaan (receivable solution), dan solusi pembayaran (payable solution).
Direktur Utama Mandiri Syariah Toni EB Subari mengatakan bahwa penandatangan MoU tersebut merupakan kelanjutan dari kerja sama yang telah terjalin. Sebelumnya bank telah sepakat memberikan fasilitas pembiayaan dengan total portofolio Rp1 triliun.
"InsyaAllah melalui penandatanganan MoU hari ini, kami akan menyediakan tambahan plafon pembiayaan sebesar Rp500 miliar sehingga total plafon yang disediakan menjadi sebesar Rp1,5 triliun," jelas Toni dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Senin (16/12/2019).
Toni pun menjelaskan bahwa saat ini Mandiri Syariah telah bekerja sama dalam pengembangan 80 Amal Usaha Muhammadiyah (AUM). Sebanyak 39 AUM bergerak di bidang jasa Pendidikan, 40 AUM bidang jasa kesehatan, dan 1 AUM di sektor lainnya. Total portofolio pembiayaan AUM tersebut mencapai Rp815,4 miliar.
Selain itu kerja sama tersebut juga akan mengoptimalkan pemanfaatan produk dana seperti tabungan mudharabah institusi, giro wadiah institusi, dan deposito. Mandiri Syariah juga akan memberikan layanan pembukaan loket Payment Point Online Bank (PPOB) pada setiap AUM.
"Sejalan dengan peningkatan layanan terutama electronic channel [Mandiri Syariah Mobile, Net Banking dan ATM], kami berharap kerja sama ini dapat mebawa kemudahan bagi semua pihak. Dan menjadi kontribusi dalam pengembangan ekonomi syariah di Indonesia," kata Toni.