Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. yakin penyaluran pembiayaan ke sektor pertambangan bisa tumbuh hingga dua digit pada 2020.
Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan proyeksi pertumbuhan kredit pertambangan hingga dua digit sudah termaktub dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) 2020. Tetapi, Bank Mandiri disebut akan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam mengejar target tersebut.
“Namun, target tersebut akan selalu kami review secara berkala dengan terus memperhatikan kondisi perekonomian,” tuturnya kepada Bisnis, Senin (27/1/2020).
Sepanjang 2019, Bank Mandiri tercatat menyalurkan kredit pertambangan hingga Rp44,98 triliun. Nilai ini tumbuh 19 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Secara umum, penyaluran kredit emiten berkode BMRI itu naik 10,7 persen yoy sepanjang 2019, menjadi Rp907,5 triliun. Hal ini disokong oleh pembiayaan kepada proyek infrastruktur yang berkontribusi 23 persen terhadap total portofolio kredit.
Adapun rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) sektor tambang turun 3 basis poin (bps) yoy menjadi 1,88 persen. Penurunan ini yang membuat BMRI yakin mampu menggenjot pembiayaan sektor tersebut pada 2020.
Baca Juga
“Kami memproyeksikan pertumbuhan kredit di sektor pertambangan dan penggalian akan tetap dua digit secara yoy,” ucap Rohan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel