Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. mengincar pendapatan non bunga sebesar Rp3,3 triliun.
Direktur Consumer & Retail Transaction Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan fee based income (FBI) transaksi melalui platform kanal pembayaran elektronik (e-channel) menyumbang sebesar Rp3 triliun pada 2019.
Transaksi tersebut dikontribusi oleh tansaksi melalui mesin ATM, mobile banking atau Mandiri Online (Mandol), SMS Banking, juga uang elektronik atau E-money.
"Tahun ini kami harapkan tumbuh 10%-12%, kalau 2019 mencapai Rp3 triliun, tahun ini harapannya tumbuh menjadi Rp3,3 triliun atau Rp3,4 triliun," kata Hery usai Seremoni Penyerahan Hadiah Utama Program Undian poin 2019 di Jakarta, Rabu (29/1/2019).
Hery menyebutkan pendapatan non bunga menjadi celah bisnis yang menarik. Perkembangan teknologi, gaya hidup masyarakat, juga persaingan di industri keuangan menjadikan layanan keuangan menjadi ceruk pendapatan bagi industri.
"[Saat ini] margin bank di kredit semakin di-compress, jadi bank harus putar otak, salah satu upayanya [mencari pendapatan] dari transaksi. Di Mandiri ada yang namanya transtactional banking, baik wholesale maupun ritel untuk menciptakan pendapatan," katanya.
Sebagai upaya mendorong transaksi di e-channel, Bank Mandiri menjalankan kerja sama dengan merchant, misalnya Telkomsel. Bahkan program ini diikuti dengan program promo undian berhadiah bagi nasabah yang membeli pulsa atau data Telkomsel dengan menggunakan e-channel Bank Mandiri.
Program yang berlangsung dari 1 April - 30 September 2019, menghasilkan sekitar 2,7 juta transaksi pembelian pulsa dan paket data Telkomsel melalui platform e-channel.
Transaksi tersebut pun meningkat 11% dari rata-rata bulanan di kondisi normal. Di samping itu, volume transaksi e-channel Bank Mandiri pun meningkat menjadi sebesar Rp3,9 triliun.
Bank Mandiri Incar FBI Rp3,3 Triliun
Perkembangan teknologi, gaya hidup masyarakat, juga persaingan di industri keuangan menjadikan layanan keuangan menjadi ceruk pendapatan bagi industri keuangan termasuk Bank Mandiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Maria Elena
Editor : Anggara Pernando
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
42 menit yang lalu
Harga Kopi Makin Pahit Lagi
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
25 menit yang lalu
BRI Bagikan Tips Keuangan dan Investasi untuk Generasi Muda
1 jam yang lalu