Bisnis.com, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan mengatakan saat ini konsorsium Al Falah Investments Pte. Ltd yang dipimpin Ilham Habibie sedang memproses dan melengkapi escrow account.
Juru Bicara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sekar Putih Djarot mengatakan rekening ini akan menampung uang yang disiapkan konsorsium Al Falah sebelum dikonversi menjadi saham.
"OJK akan meminta pihak Bank dan Investor menyampaikan ke publik segera setelah seluruh proses diselesaikan," kata Sekar, Selasa (4/2/2020).
Sebelumnya, Ketua Dewan Komisaris Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso menyebutkan pihaknya telah memberikan restu kepada Al Falah untuk menjadi pengendali Bank Muamalat. Dengan kondisi tersebut, penyehatan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. tinggal menunggu waktu eksekusi.
"Tinggal eksukusinya," katanya.
Adapun permodalan Muamalat terkendala dengan tumpukan aset berkualitas buruk. Pada 2015 bank menutup buku dengan rasio pembiayaan bermasalah (non-performing financing/NPF) 7,11%. Pada tahun selanjutnya turun menjadi 3,83%. Namun per kuartal III/2019 kembali naik menjadi 5,64%.
Permodalan membuat Bank Muamalat kesulitan melakukan ekspansi bisnis. Pada 2018, portofolio pembiayaan bank tergerus 18,7% yoy menjadi Rp33,56 triliun. Pada tahun lalu, per kuartal III/2019, pembiayaan tumbuh 2,4% yoy menjadi Rp35,98 triliun.
Hal itu memengaruhi kemampuan rentabilitas perusahaan. Per September 2019, laba bersih bank merosot berkali-kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu atau dari Rp111,8 miliar menjadi Rp7,3 miliar.
Pada 2019 lalu, konsorsium Al Falah telah menyatakan komitmen menjadi pengendali Muamalat. Perusahaan yang dikendalikan oleh Ilham Habibie ini juga telah menyetorkan uang tunai sebesar Rp2 triliun ke rekening penampung sebagai bagian komitmen akuisi.
Muamalat kemudian menerbitkan prospektus mengenai rencana akuisisi ini untuk mendapatkan persetujuan OJK. Meski begitu pernyataan efektif tidak kunjung diterima sehingga konsorsium mencairkan uangnya dari rekening penampung.
Dari prospektus yang diterbitkan itu disebutkan bahwa Al Falah Investment Pte Limited siap menyerap 77,1 persen dari saham baru yang hendak diterbitkan oleh perseroan.
Dengan demikian Al Falah akan menjadi pemilik 50,3 persen saham Bank Muamalat. Islamic Development Bank dan Boubyan Bank yang sebelumnya masing-masing memiliki saham 32,7 persen dan 22,0 persen akan terdilusi menjadi 11,4 persen dan 7,7 persen.
Al Falah merupakan perusahaan yang dimiliki dan didirikan bersama oleh Ilham Habibie dan CP5 Hold Co 2 Limited. Perusahaan investasi tersebut didirikan berdasarkan hukum Singapura dan berlokasi di Robinson Point, Singapura.
Adapun, CP5 Hold Co 2 Limited sendiri merupakan perusahaan investasi yang secara tidak langsung dimiliki 100 persen oleh dana yang dikelola oleh SSG Capital Management Limited untuk tujuan berinvestasi di Bank Muamalat.