Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Oke Indonesia Tbk. percaya diri dapat tumbuh agresif pada 2020 seiring dengan kekuatan modal yang dimiliki serta permintaan kredit yang tinggi.
Direktur Kepatuhan Bank Oke Efdinal Alamsyah menyebutkan perseroan mendapat dukungan yang cukup baik dari pemegang saham pengendali berupa suntikan modal berkala.
Di samping itu, perseroan menggarap pasar segmen usaha mikro kecil menengah dan ritel, yang permintaan kreditnya masih cukup tinggi dibandingkan dengan segmen lainnya.
"Target pertumbuhan kredit kami tahun ini adalah 25 persen secara tahunan. Pertumbuhan ekonomi mungkin masih berat, cuma sekitar 5 persen. Namun, segmen pasar kami masih cukup baik untuk terus meningkatkan fungsi intermediasi," katanya kepada Bisnis, Senin (17/2/2020).
Sebagai informasi, pasca peleburan, Apro Financial Co. Ltd. selaku pemegang saham pengendali, telah memiliki komitmen untuk menyuntik modal. Penyuntikan modal akan dilakukan secara bertahap hingga modal inti perseroan mampu menyentuh Rp3 triliun.
Efdinal melanjutkan perseroan cukup beruntung tidak banyak terpapar oleh aktifitas ekspor dan impor, sehingga pertumbuhan dan kualitas kredit tidak banyak terganggu.
"Nasabah kami sebagian besar untuk pasar lokal. Untuk konsumsi, di sektor kami masih menggembirakan seperti pariwisata, entertainment, dan lain-lain," katanya.
Lebih lanjut, Efdinal memaparkan perseroan menargetkan laba tahun ini dapat mencapai Rp50 miliar, naik dari realisasi 2019 yang ditaksir mencapai Rp12 miliar.
"Percetakan laba akan terus naik seiring dengan kinerja kredit. Tahun ini laba bersih kami bisa Rp50 miliar, tahun depan bisa di atas Rp100 miliar," paparnya.