Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendapatan Operasional Maybank Capai Rp10,4 Triliun

Pendapatan operasional bruto Maybank tumbuh 3,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria. Bisnis/Abdullah Azzam
Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria. Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA  - PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank Indonesia) mencatatkan pendapatan operasional bruto senilai Rp10,8 triliun pada 2019. Capaian ini tumbuh 3,7 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp10,4 triliun.

Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria mengatakan menyebutkan tahun lalu menjadi era yang menantang bagi industri keuangan. Meski begitu, katanya, Maybank Indonesia tetap memperoleh pendapatan operasional yang baik di tengah menurunnya pertumbuhan kredit. 

“Ke depan, kami akan fokus pada peningkatan hubungan dengan nasabah untuk lebih memahami kebutuhan keuangan mereka, sehingga kami dapat memberikan solusi keuangan menyeluruh, serta memperluas pangsa pasar kami di segmen yang menguntungkan,” kata Taswin dalam keterangan tertulis, Selasa (18/2/2020).

Dalam data yang dikeluarkan oleh perusahaan, pendapatan operasional sebelum provisi naik 0,3 persen menjadi Rp4,4 triliun. Sementara laba setelah pajak dan kepentingan non pengendali (PATAMI) dibukukan sebesar Rp1,8 triliun. Turun dibandingkan capaian tahun sebelumnya sebesar Rp2,2 triliun.

Penurunan laba ini disebakan adanya peningkatan provisi. Maybank menerapkan langkah konservatif dengan melakukan pencadangan kredit untuk portofolio pada segmen komersial yang terdampak oleh kondisi ekonomi yang menantang. 

Perusahaan menyebutkan terjadi peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 0,8 persen menjadi Rp8,2 triliun. Meski begitu marjin bunga bersih turun 17 basis point menjadi 5,07 persen. Menurutnya sejumlah upaya perusahaan memperbaiki stuktur bisnis telah meningkatkan marjin bunga bersih pada Desember 2019 sebesar 10 basis point dibandingkan 4,97 persen pada September 2019.

Selain itu total kredit perusahaan turun 8,1 persen menjadi Rp122,6 triliun. Penurunan kredit ini merupakan bentuk strategi konservatif yang dijalankan perusahaan. Maybak mengambil keputusan untuk menjalankan exit strategy terhadap beberapa kredit pada segmen korporasi dan komersial yang tidak sesuai dengan postur dan risk appetite Bank. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggara Pernando

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper