Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Persero) atau ASABRI menyatakan terdapat kenaikan nilai utang yang ditagih kepada Heru Hidayat (HH) dan Benny Tjokro (BT). Utang kedua pihak ini menjadi Rp11,4 triliun.
Direktur Utama Asabri Sonny Widjadja menyatakan pihaknya masih terus menagih utang dari kedua orang tersebut. Penagihan tersebut merupakan langkah meminta pertanggung jawaban Heru dan Benny dalam rangka pemulihan terhadap penurunan nilai aset investasi.
"Kami sudah meminta pertanggung jawaban kepada saudara HH dan BT, penurunan aset investasi dengan nilai total keduanya adalah Rp11,4 triliun. Pernyataan komitmen tanggung jawab telah ditandatangani oleh saudara HH dan istri, serta saudara BT," ujar Sonny, dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI pada Rabu (19/2/2020),
Tagihan ini meningkat sekitar Rp500 miliar dibandingkan dengan paparannya dalam rapat bersama Komisi VI DPR pada Rabu (29/1/2020). Kala itu Sonny menyebutkan uang Asabri yang harus diganti oleh kedua pihak sebesar Rp10,9 triliun. Rinciannya pertanggung jawaban Heru senilai Rp5,8 triliun dan Benny senilai Rp5,1 triliun.
Dalam paparannya, Sonny menyebutkan nilai tagih kepada Heru tetap sama. Namun, tagihan kepada Benny tercatat naik Rp500 miliar menjadi Rp5,6 triliun.
Seusai rapat, ketikai diminta konfirmasi Sonny hanya menjawab singkat dengan acungan jempol.
Baca Juga
"Iya seperti itu," ujar Sonny setelah berulang kali ditanya mengenai peningkatan nilai tagihan tersebut.
Penagihan tanggung jawab kepada Heru dan Benny merupakan salah satu upaya Asabri untuk mengembalikan kinerja keuangan. Selain itu, perusahaan asuransi wajib milik negara itu tengah melakukan pemetaan aset investasi. Manajemen juga meminta para manajer investasi meningkatkan kinerja pengelolaan portofolio aset.