Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KINERJA AWAL TAHUN : ACC Kucurkan Rp5 Triliun, BFI Jaga Kualitas Kredit

ACC Mengharapkan kinerja pembiayaan tahun ini menyamai rekor tahun lalu sebesar Rp27 Triliun
Deretan mobil bekas yang dijual di Jakarta, Selasa (3/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Deretan mobil bekas yang dijual di Jakarta, Selasa (3/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan pembiayaan menyiapkan strategi memperkuat kualitas kredit di tengah tantangan kinerja yang membentang tahun ini.

Corporate Communication Head PT BFI Finance Indonesia, Tbk Dian Fahmi menjelaskan tingkat non performing financing (NPF) perusahaan terus menurun. Perusahaan terus meakukan pengelolaan penagihan sehingga mengurangi kredit bermasalah.

"NPF kami stabil di kisaran 1 persen, 2018 lalu NPF kami 1,2 persen dan di 2019 kami menutup NPF di 0,85 persen. Untuk tahun ini proyeksinya masih sama yaitu berada di kisaran 1 persen," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (4/3/2020).

Tahun lalu BFI Finance mencatat realisasi pembiayaan mencapai Rp4,99 triliun. Jumlah ini naik 2 persen dari posisi 2018 yang senilai Rp4,89 triliun.

Guna menjaga pertumbuhan dan kinerja pembiayaan tahun ini, pihaknya akan mengandalkan memperkuat pengelolaan risiko secara terukur. Langkah ini merupakan lanjutan dari langkah tahun-tahun sebelumnya.

Sementara itu CEO Astra Credit Companies (ACC) Siswadi menyatakan kualitas kredit perusahaan sedikit membaik dibandingkan periode sebelumnya.

"Besarnya NPF kami masih kecil dari 1 persen atau kategori sehat menurut POJK. Capaian 2019 itu sedikit lebih baik dibandingkan rata-rata 2018," ujarnya.

Data perusahaan mencatat total pembiayaan yang telah disalurkan sepanjang 2019 lalu, mencapai Rp27 triliun. Dari jumlah kredit ini 40 persen di antaranya merupakan pembiayaan untuk Toyota dan Daihatsu. Sisanya dari merek lain seperti Isuzu, Nissan, dan lainnya.

Selama dua bulan pertama, Januari-Februari, Siswadi menyebut ACC sudah menyalurkan pembiayaan sekitar Rp5 triliun. Jumlah kredit ini meningkat dibandingkan periode sama tahun lalu walau tidak signifikan.

Untuk sepanjang tahun ini, pihaknya berharap dapat menyalurkan pembiayaan setidaknya nilai yang sama dengan 2019 lalu.

"Ingin banget sama [dengan tahun lalu], tapi jika melihat kondisi akhir-akhir ini mungkin perlu realistis juga [jadi lebih rendah]," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arif Gunawan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper