Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perusahaan Asuransi Berbondong-Bondong Sasar Segmen Insurtech

Perusahaan asuransi diperkirakan bakal berbondong-bondong memacu bisnis digital dan merambah insurtech.
Karyawan melintasi logo-logo perusahaan asuransi di Kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Jakarta, Selasa (11/02/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melintasi logo-logo perusahaan asuransi di Kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Jakarta, Selasa (11/02/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan asuransi diperkirakan bakal segera memperluas layanan dan bisnisnya di sektor insurance technology (insurtech).

Pengamat Ekonomi Digital dari Universitas Negeri Jakarta Karuniana Dianta Arfiando Sebayang melihat fenomena tersebut mulai terlihat dalam beberapa tahun terakhir.

“Melihat [fenomena] ke depan, asuransi akan berbondong untuk bergerak ke arah digital dan merambah insurtech. Digitalisasi dengan digital mind memang bertujuan mempermudah dan mempercepat segala urusan. Adapun tanpa digital mind, justru akan cenderung menjadi inefisien,” jelasnya saat dihubungi Bisnis, Selasa, (17/3).

Saat ini, menurutnya bila pelaku ingin menggarap insurtech urgensi saat ini, adalah literasi akan pentingnya asuransi kepada masyarakat, dan literasi digital. Karena menurutnya, prospek di 2020 akan kecil, tetapi mulai lebih baik di 2021 hingga 2022.

Adapun Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia Dody AS Dalimunthe melihat kebutuhan akan aplikasi teknologi sangat diperlukan untuk mendukung proses bisnis asuransi.

“Penetrasi Asuransi Umum di Indonesia masih sangat kecil. Saat ini portfolio Asuransi Umum banyak didominasi oleh sektor Industri. Adapun sektor individu masih sedikit. Bisa jadi mungkin karena premi sektor Industri lebih besar dibandingkan individu. Namun sebenarnya profile risiko Asuransi individu lebih baik,” terangnya.

Menurutnya, insurtech diperlukan untuk memperluas penetrasi asuransi individu. Selain itu juga dapat memberikan layanan yang lebih baik untuk segment tertanggung  korporasi. Insurtech diharapkan dapat mengefisienkan biaya serta mengefektifkan proses bisnis asuransi.

Dia mengatakan bahwa AAUI memandang tetap akan ada pertumbuhan Industri Asuransi Indonesia, namun pertumbuhannya akan lebih Kecil dari proyeksi awal.

“Di akhir tahun lalu kami mengestimasi target pertumbuhan 17 persen di tahun 2020. Tapi sepertinya kami akan melakukan koreksi . Namun harapan kami tetap dapat tumbuh setidaknya 10 persen dibandingkan tahun lalu,” terangnya.

Dari sisi pelaku, Direktur Utama Simas Insurtech Teguh Aria Djana yakin bahwa untuk ke depan prospek insurtech ke depannya akan berkembang pesat apabila dikelola dengan model bisnis yang tepat.

“Saya rasa mekanisme hukum pasar tetap akan berlaku. Sektor insurtech memerlukan pendekatan yang berbeda dengan asuransi konvensional. Insurtech bisa tumbuh kalau didukung atau berada dalam ekosistem bisnis yang tepat,” terangnya.

Teguh meyakini bahwa sepanjang tahun ini dapat meraup pendapatan premi dari lini bisnis ini sebanyak Rp300 miliar. Guna mencapai target itu, Simas Insurtech akan melakukan penambahan kerjasama dengan berbagai pihak.

Senada, Directur Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) Tassa Nugraza Barley mengatakan bahwa secara umum insuretech saat ini cukup menggeliat walaupun jumlahnya belum terlalu banyak.

“Sekarang fintech pertumbuhannya masih didominasi oleh sektor pembayaran digital dan lending, tetapi insurtech dan beberapa vertikal lainnya kami harapkan akan berkembang dalam beberapa tahun ke depan seiring tingginya kebutuhan dan kesadaran masyarakat,” jelasnya.

Tassa melihat bahwa saat ini pemain insuretech kebanyakan bermain di area aggregator (pasar insurance online) atau insurtech sebagai enabler.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper