Bisnis.com, JAKARTA - PT Asuransi Adira Dinamika Tbk. (Adira Insurance) menyatakan tidak terlalu terdampak kondisi pelemahan indeks harga saham gabungan (IHSG) atau pasar modal yang disebabkan penyebaran virus corona.
Direktur Utama Adira Insurance Julian Noor menyatakan porsi investasi yang dimiliki Adira Insurance yang terbesar saat ini, ada di deposito dan obligasi.
"Walaupun ada portofolio reksadana dan saham, porsinya sangat kecil, sehingga tidak terlalu berdampak terhadap portofolio investasi kami," ujarnya kepada Bisnis, Senin (23/3/2020).
Dari laporan keuangan kuartal III/2019 lalu, tercatat nilai aset investasi saham perseroan mencapai Rp44,57 miliar, sedangkan porsi aset investasi reksadana mencapai Rp209,95 miliar.
Angka tersebut lebih kecil bila dibandingkan dengan aset investasi surat utang korporasi dan sukuk korporasi yang mencapai Rp1,59 triliun atau deposito berjangka dan sertifikat deposito yang di posisi Rp1,31 triliun.
Kemudian aset investasi lainnya yang cukup tinggi yakni pada instrumen surat berharga yang diterbitkan oleh negara Republik Indonesia, dengan nilai Rp606,27 miliar.
Adapun, total nilai aset Adira Insurance sampai kuartal III/2019 mencapai Rp5,73 triliun dengan nilai laba bersih Rp318,02 miliar.