Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Iuran BPJS Kesehatan Tak Turun, Surat Direksi AJB Bumiputera dan Libur Bayar Cicilan Presiden Jokowi jadi Kabar Terpopuler Kanal Finansial Maret 2020

Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera mengharapkan karyawan dan mitra kerja dapat menjelaskan kepada nasabah bahwa kondisi keuangan perusahaan semakin sulit. Meski begitu perusahaan menjanjikan klaim akan langsung dibayarkan jika Bumiputera memiliki uang kas seperti tertuang dalam rencana kerja yang diserahkan ke OJK.
Pejalan kaki melintas di dekat gedung Wisma Bumiputera di Jakarta. Bisnis
Pejalan kaki melintas di dekat gedung Wisma Bumiputera di Jakarta. Bisnis

Riuh Tuntutan Keringan Cicilan Kredit Setelah Pidato Presiden

Perusahaan Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera menyebutkan memasuki Maret 2020 kondisi perusahaan memasuki fase tersulit sepanjang asuransi jiwa tertua di Indonesia ini berdiri. Dalam surat bernomor 194/Dir/Int/III/2020 yang salinanya diperoleh Bisnis, Direktur Utama Bumiputera Dirman Pardosi menyebutkan  bahwa direksi memahami banyaknya keluhan yang diterima oleh segenap jajaran Bumiputera akibat pengajuan klaim oleh nasabah belum dapat dipenuhi.

Tertundanya pembayaran klaim, ulas Dirman dikarenakan tekanan likuiditas yang demikian sulit. Untuk itu direksi perlu memberi petunjuk kepada karyawan dan mitra kerja dalam melakukan penanganan klaim dari nasabah.

“Perusahaan tetap punya komitmen untuk memenuhi kewajiban kepada seluruh pemegang polis sebagaimana tertuang dalam rencana penyehatan keuangan perusahaan yang saat ini sedang diproses untuk mendapatkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” ulas surat bertanggal 19 aAret 2020 itu.

Disebutkan dalam rencana pembayaran klaim sistem antrean yang ada tidak dapat diintervensi oleh siapapun. Meski begitu, ketika dikonfirmasi, Dirman menyebutkan pihaknya menunggu persetujuan rencana kerja dari Otoritas Jasa Keuanga. Rencana kerja yang diserahkan pada 2 Maret 2020 ini merupakan revisi, karena sebelumnya telah dikirimkan setelah rapat kerja pada akhir Desember 2019 lalu.

“Bahwa kondisi likuiditas perusahaan yang berada pada titik terendah bukan disebabkan oleh manajemen, karyawan, dan mitra kerja yang ada saat ini sehingga kita tidak perlu merasa takut dalam menjalankan tugas mengingat bahwa tugas utama kita saat ini adalah untuk menyehatkan perusahaan,” jelasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggara Pernando
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper