Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OJK Beri Bank Kesempatan Revisi Target Bisnis saat Ekonomi Bergejolak

OJK memberikan kesempatan bagi perbankan untuk merevisi target dalam rencana bisnis bank (RBB) pertengahan tahun ini di tengah dinamika ekonomi saat ini.
Foto multiple exposure warga beraktivitas di dekat logo Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta, Minggu (31/12/2023). Arief Hermawan P
Foto multiple exposure warga beraktivitas di dekat logo Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta, Minggu (31/12/2023). Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan kesempatan bagi perbankan untuk merevisi target dalam rencana bisnis bank (RBB) pada pertengahan tahun ini seiring dengan dinamika perekonomian yang terjadi.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menyebut bahwa regulator terus berkoordinasi dengan industri perbankan apabila terdapat faktor yang mengakibatkan perlunya penyesuaian target.

“Perbankan memiliki kesempatan untuk merevisi target rencana bisnis pada akhir semester I/2025 dengan mempertimbangkan dinamika perkembangan global dan domestik,” katanya dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisoner (RDK) OJK Bulanan, dikutip Selasa (13/5/2025).

Hingga saat ini, Dian menyebut bahwa secara umum tidak dapat penyesuaian signifikan pada target pertumbuhan kredit perbankan sepanjang 2025.

Dia mengakui bahwa penyaluran kredit bank termoderasi pada Maret 2025, dengan laju pertumbuhan 9,16% secara tahunan (year on year/YoY) menjadi Rp7.908 triliun.

Namun demikian, risiko kredit perbankan yang tecermin dari rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) disebutnya tetap terjaga di bawah 3% sering dengan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) yang relatif stabil.

“Di sisi lain, kondisi likuiditas perbankan masih cukup terjaga meskipun dalam tren menurun. Kondisi demikian mengindikasikan bahwa pada dasarnya perbankan masih memiliki ruang untuk melanjutkan penyaluran kredit lebih lanjut,” ujarnya.

Berdasarkan jenis penggunaan kredit per Maret 2025, OJK mencatat kredit investasi tumbuh 13,36% YoY, diikuti oleh kredit konsumsi sebesar 9,32%, dan kredit modal kerja (6,51%).

Dari kategori debitur, kredit korporasi tumbuh sebesar 13,52%, sedangkan kredit UMKM tumbuh sebesar 1,91%. Golongan kredit usaha kecil tumbuh tertinggi sebesar 8,65% di tengah upaya perbankan yang fokus pada pemulihan kualitas kredit UMKM. 

Dian lantas menyampaikan bahwa Kantor Perwakilan Bank Luar Negeri sebagai bank yang berbasis di luar negeri juga turut berkontribusi dalam pertumbuhan kredit short loan sebesar 44,65% YoY menjadi sebesar Rp327,67 triliun sepanjang periode serupa.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper