Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Mandiri Naikkan Limit Transfer Online Jadi Rp200 juta

Kebijakan tersebut berlaku efektif sejak 30 Maret 2020.
Karyawan melintas di dekat logo milik Bank Mandiri di Jakarta, Kamis (8/8/2019). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan melintas di dekat logo milik Bank Mandiri di Jakarta, Kamis (8/8/2019). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. meningkatkan limit transfer via Mandiri Online sesama rekening maupun antar bank dari semula Rp100 juta menjadi Rp200 juta.

Adapun, transfer online antar bank dari Rp100 juta menjadi Rp200juta dengan limit per transaksi sebesar Rp50 juta.

Bank Mandiri juga menaikkan limit transaksi yang dilakukan nasabah korporasi dengan fasilitas Mandiri Internet Bisnis (MIB) untuk transfer ke bank lain secara online dari Rp100 juta menjadi Rp200 juta dan untuk SKN bahkan bisa sampai Rp1 miliar, serta pembayaran tagihan hingga 200 juta.

Sementara itu, khusus nasabah pengguna Mandiri Cash Management (MCM), sudah mempunyai keleluasaan menentukan limit transaksi sesuai kebutuhan bisnis perusahaan cukup dengan mengakses ke fitur setting limit di aplikasi MCM.

Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan kebijakan yang berlaku efektif sejak 30 Maret 2020 ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada nasabah melakukan transaksi transfer atau pembayaran dengan nilai di atas Rp100 juta tanpa harus ke cabang Bank Mandiri.

“Relaksasi ini menjadi bagian dari kampanye #dirumahaja yang terus kami galakkan agar dapat menekan penyebaran covid-19. Harapannya, pelonggaran ini juga akan berdampak pada aktivitas ekonomi nasabah individu ataupun retail sehingga dapat terus menggerakkan perekonomian nasional,” katanya seperti dikutip dalam rilis, Senin (30/3/2020).

Sebelumnya, Bank Mandiri memberikan berbagai keringanan kepada nasabah yang bidang usaha atau pekerjaan nya terdampak oleh krisis virus corona.

Relaksasi itu antara lain kebijakan penyesuaian pembayaran cicilan pokok atau bunga, perpanjangan waktu dan atau penurunan suku bunga untuk selama maksimal satu tahun, atau skema restrukturisasi lainnya sesuai jenis dan kondisi usaha debitur.

Selain itu, pengemudi ojek dan driver online yang terdampak virus corona dan memiliki kredit kendaraan bermotor juga berkesempatan mendapatkan kebijakan relaksasi pembayaran cicilian.

"Adapun, teknis implementasi relaksasi tersebut, secara detil mengacu pada peraturan OJK terkait dan disesuaikan dengan segmentasi nasabah," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper