Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dalam 18 Hari, BNI Beri Keringanan Kredit 50.505 Nasabah

BNI menggunakan aplikasi digital untuk mempercepat proses restrukturisasi atau pemberian keringanan kredit bagi nasabah yang terdampak virus corona (Covid-19).
Aktivitas karyawati di salah satu kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk di Jakarta, Kamis (11/6). Bisnis/Nurul Hidayat
Aktivitas karyawati di salah satu kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk di Jakarta, Kamis (11/6). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. telah merestrukturisasi lebih dari 50.000 nasabah sampai dengan 24 April 2020.

Wakil Direktur Utama BNI Anggoro Eko Cahyo mengatakan perseroan menggunakan aplikasi digital untuk mempercepat proses restrukturisasi atau pemberian keringanan kredit bagi nasabah yang terdampak virus corona (Covid-19).

"Karena restrukturisasi sebanyak 50.000 nasabah dalam 18 hari dan harus social distancing serta karyawan di kantor 60 persen, maka harus dibantu digital," ujarnya saat rapat dengan Komisi VI DPR, Kamis (30/4/2020).

Adapun, dalam paparan dari Direktur Utama BRI Sunarso, empat bank negara telah merestrukturisasi sebanyak 832.052 nasabah dengan nilai Rp120,85 triliun sampai 24 April 2020.

BNI sendiri telah memberikan keringanan kredit kepada 50.505 nasabahnya senilai Rp39,44 triliun. Apabila dirinci, nasabah UMKM yang direstrukturisasi kreditnya sebanyak 42.499 nasabah dengan nilai Rp19,92 triliun. Sementara untuk nasabah non-UMKM sebanyak 8.006 nasabah dengan nilai Rp19,52 triliun.

Anggoro menambahkan belum tentu semua pengajuan restrukturisasi diberikan relaksasi. Pasalnya, perseroan sangat berhati-hati agar tidak ada moral hazard atau salah memberikan kebijakan keringanan kredit kepada nasabah.

Menurutnya, perseroan memberikan kebijakan bagi nasabah yang mengajukan restrukturisasi kredit untuk melengkapi dokumen sampai 3 bulan mendatang.

"Kami mapping nasabah yang terdampak, sebanyak 50.000 nasabah tersebut posisinya sudah 30 persen [dari perkiraan]," jelas Anggoro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper